Bank Mandiri Beri Pelatihan Berbisnis Hampir 20 Ribu Pekerja Migran Indonesia
Bank Mandiri memberikan pelatihan kepada 19.565 Pekerja Migran Indonesia atau PMI di enam negara. Program ini mendorong peserta memulai bisnis di Indonesia.
Pelatihan itu merupakan bagian dari Mandiri Sahabatku yang digagas sejak 2011. Program ini diselenggarakan di Hong Kong, Malaysia, Arab Saudi, Jepang, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab atau UEA.
"Sudah banyak alumni yang kembali ke Tanah Air," kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi usai acara seremoni penutupan dan momen apresiasi Mandiri Sahabatku 2024 di Queensway, Admiralty, Hong Kong, Minggu (1/12).
PMI yang lulus pelatihan dan memulai bisnis di Indonesia ditunjuk sebagai mentor untuk melatih pekerja migran lainnya. Bank Mandiri juga menggandeng profesional dalam program pelatihan Mandiri Sahabatku ini.
Pelatihan yang diberikan kepada PMI misalnya, kuliner, spa, mengelola inventaris hingga keuangan.
"Kami juga membantu mereka mengakses pasar. Kami lengkapi bagaimana mereka memiliki program untuk memasarkan produk," kata Darmawan.
Ia menjelaskan Bank Mandiri membuat program Livin' Around the World atau LATW untuk mempromosikan SuperApp Livin' by Mandiri di luar negeri. Program ini bertujuan memperluas aksesibilitas layanan perbankan bagi diaspora Indonesia di berbagai belahan dunia.
Beberapa manfaat dari program LATW di antaranya:
- Nasabah dan calon nasabah yang berada di luar negeri dapat membuka rekening dan bertransaksi menggunakan nomor SIM Card negara setempat.
- Nasabah dapat melakukan transfer ke luar negeri dalam 17 mata uang asing yang mencakup hingga 180 negara.
- Nasabah dapat melakukan pembelian tiket pesawat kembali ke Indonesia melalui fitur Sukha.
- Nasabah dapat melakukan beragam transaksi finansial, seperti Tabungan Rencana, Deposito, hingga pembelian Reksa Dana maupun obligasi.
"Livin nanti bisa kami kembangkan agar PMI terhubung bukan hanya antar-pekerja migran, tetapi juga usaha di dalam negeri dan diaspora lainnya," kata Darmawan. 'Jadi pengembangan usahanya tidak perlu menunggu. Tujuannya, meningkatkan pendapatan."
Mandiri Sahabatku menggelar pelatihan kepada 1.400 PMI tahun ini dan menargetkan 1.000 pekerja tahun depan.
Konsul Jenderal Indonesia Hong Kong Yul Edison menyampaikan ada 175 ribu Warga Negara Indonesia di Hong Kong. Sebanyak 155 ribu di antaranya PMI. Sisanya profesional hingga mahasiswa.
Sekitar 98% dari 155 ribu PMI di Hong Kong merupakan perempuan. Provinsi yang paling banyak mengirimkan PMI ke negara ini sebagai berikut:
- Jawa Timur
- Jawa Tengah
- Jawa Barat
- Lampung
- Nusa Tenggara Barat
"Kelimanya berkontribusi 98% dari jumlah PMI di Hong Kong," kata Yul dalam acara yang sama.
Sebanyak 60% dari total PMI di Hong Kong merupakan lulusan SD atau sekolah dasar. Jika dihitung dengan lulusan SMP alias Sekolah Menengah Pertama maka porsinya mencapai 90%.
Oleh karena itu, pelatihan seperti Mandiri Sahabatku dinilai berperan besar dalam membantu PMI. "Kami bersyukur ada bank yang memberdayakan WNI," kata dia.