42 Perusahaan Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2024

Nur Hana Putri Nabila
4 Desember 2024, 20:07
Pekerja memilah sampah yang masih memiliki nilai ekonomi di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) Balak, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (27/6/2024). TPS 3R Balak yang mulai beroperasi tahun 2022 itu memiliki kapasitas 80 ton per ha
ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/aww.
Pekerja memilah sampah yang masih memiliki nilai ekonomi di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) Balak, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (27/6/2024). TPS 3R Balak yang mulai beroperasi tahun 2022 itu memiliki kapasitas 80 ton per hari dengan target dapat mengurangi 3.500 ton CO2 untuk turut serta mencegah perubahan iklim.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Sebanyak 42 perusahaan meraih penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2024 yang diselenggarakan di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (4/12). Direktur Keuangan, Sumber Daya Manusia, dan Umum, Risa E Rustam mengatakan BEI sebagai regulator sekaligus penyelenggara perdagangan pasar modal, terus mendukung penerapan keberlanjutan.

BEI menurut Risa menaruh perhatian yang berkaitan dengan ketahanan iklim di pasar modal Indonesia. Sebagai bagian dari upaya tersebut, BEI melalui platform IDXCarbon meluncurkan aset baru berupa Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca atau yang dikenal sebagai kredit karbon.

Risa berharap, keberadaan carbon credit dapat membantu perusahaan dalam menjalankan inisiatif dekarbonisasi dan mencapai target net zero. Selain itu, BEI juga mengadakan program pelatihan IDX Net Zero Incubator yang bertujuan memberikan asistensi bagi perusahaan tercatat untuk memulai langkah-langkah dekarbonisasi mereka.

Saat ini BEI adalah anggota Sustainable Stock Exchange yang merupakan salah satu inisiatif PBB. "Salah satu fokus dari Sustainable Stock Exchange adalah terpenuhinya SDGs ke-13 tentang penanganan perubahan iklim,” ujar Risa di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (4/12).   

Selain itu, Risa juga menekankan saat ini perusahaan perlu lebih proaktif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperluas pemanfaatan energi hijau. BEI juga meminta perusahaan melakukan offset karbon, serta mengolah dan mendaur ulang limbah untuk menekan dampak perubahan iklim.  

Ia menegaskan langkah tersebut bukan sekadar bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), melainkan sebuah investasi strategis. Investasi ini mencakup aspek lingkungan, sosial, dan bisnis yang memiliki manfaat signifikan bagi keberlanjutan operasional perusahaan di masa depan.

Sejalan dengan BEI, Managing Director Investing on Climate, Ardian Taufik Gesuri, menyampaikan investasi pada ketahanan iklim dapat membuka peluang bisnis sekaligus memberikan penghematan biaya yang signifikan bagi perusahaan. Dengan langkah tersebut, menurur Ardian,  masa depan yang lebih hijau dapat terwujud, seiring meningkatnya preferensi konsumen dan investor terhadap produk yang dihasilkan oleh produsen ramah lingkungan.  

Ia juga mengklaim transisi menuju masa depan bebas emisi menghadirkan peluang pertumbuhan baru bagi bisnis, termasuk terciptanya lapangan kerja baru dan revitalisasi ekonomi. Sebagai negara tropis dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi atau mega biodiversity, ia menyebut  Indonesia berperan penting dalam mendukung pencapaian target iklim global. 

“Melalui berbagai macam bentuk kegiatan restorasi ekosistem dan penurunan emisi gas kaca lainnya, Indonesia mampu meningkatkan kesejahteraan, dan mewujudkan bumi lestari,” ujarnya. 

Lebih jauh, Ardian menyebut transisi menuju masa depan bebas emisi gas rumah kaca memang memerlukan pendanaan iklim yang sangat besar. Namun, berdasarkan hasil berbagai konferensi, termasuk COP29, kesepakatan terkait pendanaan iklim masih jauh dari harapan.   

Ia mengatakan kekurangan pendanaan ini berpotensi membawa dampak negatif yang harus ditanggung oleh semua pihak, termasuk sektor bisnis dan usaha, yang juga akan menghadapi tantangan dalam beradaptasi terhadap perubahan iklim dan tuntutan keberlanjutan.

“Kami di Investing on Climate mendukung terwujudnya kecukupan pendanaan untuk berbagai aksi iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca. Tentu formulasi kolaborasi dunia usaha, pemerintah, peneliti, dan masyarakat sipil diarahkan untuk mewujudkan paduan kreatif pendanaan iklim,” ujar Bina.

Daftar Perusahaan Penerima Award 

Adapun dalam pemberian Investing on Climate Editors’ Choice Award, tim panel Investing on Climate memilih pelaku usaha yang secara terukur, transparan, dan berkelanjutan menunjukkan komitmen serta strategi untuk mencapai target emisi net zero. Kriteria ini tercantum dalam laporan keberlanjutan (Sustainability Report).  

Penilaian dilakukan berdasarkan sejumlah Key Performance Indicators (KPI) yang mencakup berbagai perspektif, seperti keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pengembangan.

Beberapa KPI tersebut meliputi alokasi anggaran untuk teknologi dan sumber daya pengurangan emisi dan implementasi roadmap net zero emission. Penilaian juga melihat penyusunan Laporan Keberlanjutan sesuai standar Global Reporting Initiative (GRI), regulasi OJK, dan kontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Penilaian lainnya berkaitan dengan inovasi dalam pengurangan emisi, restorasi lingkungan, dan ketahanan iklim. Penilaian lainnya adalah tingkat partisipasi karyawan dalam program keberlanjutan, inisiatif strategis untuk pengurangan emisi, serta keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan dalam aktivitas pengurangan emisi dan ketahanan iklim. 

Penghargaan ini bertujuan mendorong perusahaan untuk terus mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam operasional mereka. Ada sejumlah 42 perusahaan emiten BEI maupun perusahaan non-publik yang meraih Best Literacy for Climate Resilience. 42 perusahaan tersebut, yakni: 

  1. PT Pertamina (Persero)
  2. PT Astra International Tbk
  3. PT Perusahaan Gas Negara Tbk
  4. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk
  5. PT Bank Central Asia Tbk
  6. PT Barito Renewables Energy Tbk
  7. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
  8. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk
  9. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
  10. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
  11. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk
  12. PT XL Axiata Tbk
  13. PT Gunung Raja Paksi Tbk
  14. PT Aneka Gas Industri Tbk
  15. PT Jasa Marga (Persero) Tbk
  16. PT Astra Agro Lestari Tbk
  17. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
  18. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
  19. PT Kalbe Farma Tbk
  20. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
  21. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
  22. PT Trimegah Bangun Persada Tbk
  23. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
  24. PT Alamtri Resources Indonesia Tbk
  25. PT Bank Mayapada Internasional Tbk
  26. PT Bank CIMB Niaga Tbk
  27. PT Vale Indonesia Tbk
  28. PT Chandra Asri Pacific Tbk
  29. PT United Tractors Tbk
  30. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
  31. PT Merdeka Copper Gold Tbk
  32. PT Unilever Indonesia Tbk
  33. PT Barito Pacific Tbk
  34. PT Aneka Tambang Tbk
  35. PT Indofood Sukses Makmur Tbk
  36. PT Bank Permata Tbk
  37. PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk
  38. PT Amman Mineral Internasional Tbk
  39. PT Bank Danamon Indonesia Tbk
  40. PT Mayora Indah Tbk
  41. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
  42. PT Bank SMBC Indonesia Tbk

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...