BSI: Kantor Cabang di Arab Saudi Dibuka Sebentar Lagi
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) optimis dalam waktu dekat bisa membuka kantor cabang di negara Timur Tengah yaitu Arab Saudi. Direktur Treasury & International Banking BSI Ari Rizaldi mengungkapkan, Saudi Arabian Monetary Authority atau SAMA telah mengundang perwakilan perusahaan.
Ia menyebutkan pertemuan itu dihadiri oleh Wakil Direktur BSI Bob Tyasika Ananta, Direktur Keuangan & Strategi Ade Cahyo Nugroho, dirinya, dan beberapa tim BRIS lain. Ari menjelaskan mereka menyampaikan jika urusan dokumentasi dan persyaratan sudah selesai. Intinya mereka sangat menyukai bisnis model, hingga sinyal keinginan adanya keberadaan BSI di Kerajaan Saudi Arabia atau KSA.
"Jadi ini bukannya kita diberikan sesuatu apa ya harapan, tapi memang seperti sinyal bahwa memang sudah kami juga dengan konsultan juga sudah diskusi ini gimana kalau dengan kondisi seperti ini ini apa tanda-tandanya hilalnya kah? Udah nampak kah?," kata Ari kepada wartawan di Gedung BSI Jakarta, Senin (23/12).
Ia menjelaskan bahwa konsultan bisnis optimis BSI akan segera membuka kantor cabang di Arab Saudi, dan kini tinggal menunggu keputusan dari Ketua SAMA.
"Nah jadi harapan kami memang dalam waktu dekat kita sudah secara proses atau izin dari SAMA yang sudah keluar, kemudian nanti proses berikutnya kan itu biasanya ke MISA ya, yang di Ministry of Investment Saudi Arabia," tuturnya.
BRIS sebelumnya memang mengajukan perizinan ke Saudi Arabian Monetary Authority atau SAMA untuk mendirikan kantor cabang di negara Timur Tengah tersebut. Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartoyo saat itu mengatakan, Otoritas Jasa Keuangan atau OJK sudah memberikan restunya agar Bank Syariah berpelat merah ini dapat membuka kantor cabang di Arab Saudi.
"Kami mengajukan sejumlah tempat yang menjadi pusat jemaah haji serta umroh. Selain itu kawasan diaspora dan area bisnis," kata Gunawan kepada wartawan, Senin (18/3).
Gunawan berharap perizinan sekaligus pembukaan kantor cabang bisa terealisasikan di tahun ini. Sebelumnya perusahaan menargetkan rencana ekspansi di Arab Saudi dapat terwujud di semester pertama 2024.
"Bagaimanapun juga kami melihat dinamika yang berkembang karena memang saat ini dalam proses pengurusan di regulator di Saudi Arabia. Untuk cabangnya sendiri kami belum bisa sampaikan secara detail," tuturnya