Dukung Perlindungan Perempuan & Anak, BCA Kerja Sama dengan Kementerian PPPA

Muhammad Taufik
Oleh Muhammad Taufik - Tim Publikasi Katadata
5 Maret 2025, 10:14
BCA
Katadata
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menandatangani MoU optimalisasi SAPA 129 bersama Menteri PPPA Arifah Fauzi
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Kerja sama itu terkait optimalisasi layanan pengaduan kekerasan terhadap perempuan dan anak, yaitu SAPA 129.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pihaknya berusaha selalu mendorong emansipasi perempuan dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Menurut Jahja, kesejahteraan perempuan dan anak berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“BCA yakin keterlibatan perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dan kesejahteraan anak merupakan hal yang penting dan harus dijamin,” kata Jahja dalam acara penandatangan MoU yang berlangsung di Kantor Pusat Kementerian PPPA, Jakarta, Selasa (4/3).

Jahja mengungkapkan, layanan SAPA 129 Kementerian PPPA merupakan call center yang bisa memberikan respons sesuai kebutuhan penanganan perlindungan kekerasan. Hal itu memungkinkan para korban maupun penyintas dapat memperoleh keadilan dan mengembangkan potensi terbaiknya.

Mengenai peran BCA, Jahja mengungkapkan, rekam jejak pengelolaan call center Halo BCA akan menjadi acuan dalam pengembangan SAPA 129. Saat ini, layanan Halo BCA setiap hari dapat menerima ratusan ribu kontak dari nasabah, mulai dari panggilan telepon, media sosial, hingga chat di aplikasi haloBCA.

Adapun kerja sama antara BCA dan Kementerian PPPA terkait Layanan SAPA 129 membuahkan lima ranah kerja. Meningkatkan kapasitas SDM; mengembangkan respons layanan dengan pengaduan unit atau lembaga terkait; mengembangkan sistem teknologi informasi; quality control dan kualitas layanan; serta sosialisasi dan promosi layanan SAPA 129.

“Kami berupaya memperkuat kapasitas layanan SAPA 129 sebagai garda terdepan perlindungan untuk memastikan mereka yang membutuhkan dapat terlayani dengan cepat,” kata Jahja dalam acara itu.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri PPPA Arifah Fauzi mengatakan bahwa perempuan dan anak rentan terhadap kekerasan seksual. Apabila melihat survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional 2024, sebanyak 1 dari 4 perempuan di Indonesia pernah mengalami bentuk kekerasan seksual.

“Berdasarkan Survei Pengalaman Hidup Anak dan Remaja 2024, kekerasan serupa juga dialami pada 1 dari 2 anak di Indonesia. Ini mendorong kami memperkuat perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan seksual,” kata Arifah.

Dia mengapresiasi dukungan BCA dalam memperkuat layanan pengaduan bagi perempuan dan anak. Arifah berharap kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta dapat memperkuat sistem perlindungan bagi korban kekerasan seksual, baik perempuan maupun anak.

“Kami berharap kemitraan ini tidak hanya melahirkan inovasi dalam peningkatan kualitas layanan pengaduan, tetapi juga memberikan dampak nyata dalam mempercepat respons dan efektivitas penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak,” kata Arifah.

Penandatangan perjanjian kerja sama antara BCA dan Kementerian PPPA juga dihadiri oleh berbagai pihak yakni Wakil Menteri PPPA Veronica Tan, Kepala Bareskrim Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Wahyu Widada, serta Wakil Presiden Direktur BCA Armand Hartono.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...