PP Danantara Dikabarkan Rampung Senin Pagi Sebelum RUPS BRI, Atur Soal Inbreng

Ira Guslina Sufa
22 Maret 2025, 07:44
Kantor Daya Anagata Nusantara atau Danantara dengan logo baru, Senin (24/2)
Katadata / Patricia Yasinta Abigail
Kantor Daya Anagata Nusantara atau Danantara dengan logo baru, Senin (24/2)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah mengebut penyusunan draft Peraturan Pemerintah atau PP yang akan menjadi landasan pelaksanaan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara. PP itu dikabarkan akan diteken oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (24/3) mendatang. 

Sebelumnya Chief Operating Officer (COO) Danantara sekaligus Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria mengatakan PP Danantara akan diupayakan selesai pada akhir Maret. Namun, sumber Katadata.co.id mengatakan percepatan terus dilakukan seiring dengan dilaksanakannya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sejumlah Badan Usaha Milik Negara pada pekan terakhir Maret. 

“Senin pagi sebelum RUPS BRI paling lambat akan keluar PP tentang Danantara, yang antara lain mengatur soal inbreng saham,” ujar sumber tersebut seperti dikutip, Sabtu (22/3). 

Merujuk data di Bursa Efek Indonesia terdapat sejumlah BUMN yang sudah mengumumkan pelaksanaan RUPS pada pekan depan. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengumumkan pelaksanaan RUPS pada Senin (24/3). Waktu rapat tahunan ini sudah mundur dari sebelumnya dijadwalkan pada Selasa (11/3) dan mundur lantaran menanti kepastian Danantara. 

Sementara itu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan menggelar rapat tahunan pada Rabu (25/3). Sejumlah emiten BUMN lainnya yang akan menggelar RUPS pekan depan adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) yang digelar pada Rabu (26/4). Adapun emiten pelat merah lainnya di sektor tambang, telekomunikasi, konstruksi dan sektor lainnya belum mengumumkan pelaksanaan RUPS. 

Mengenai materi yang akan dimuat dalam PP Danantara itu, Dony menjelaskan sudah dibahas intens bersama kementerian BUMN. Salah satu materi yang dibahas berkaitan dengan transaksi pengalihan saham dan aset atau inbreng perusahaan pelat merah dari Kementerian BUMN ke dalam Danantara.

Konsultasi untuk pembahasan inbreng ini juga sudah dilakukan dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat. “Tahapan selanjutnya yang harus kita lalui adalah segera melakukan inbreng," kata Dony ketika ditemui di Gedung DPR, Rabu (19/3).

Merujuk Undang-Undang (UU) nomor 1 tahun 2025 tentang perubahan ketiga atas UU BUMN nomor 19 tahun 2003 dijelaskan jika Danantara akan mengantongi 99% saham BUMN. Kemudian sebanyak 1% saham BUMN dimiliki oleh pemerintah melalui Kementerian BUMN, dalam bentuk saham Seri A Dwiwarna.

Penggabungan BUMN dalam Danantara 

Berkaitan dengan penggabungan seluruh perusahaan milik negara dalam Danantara, Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo mengatakan masih mengkaji nasib BUMN perusahaan umum (BUMN Perum). Menurut wamen yang biasa disapa Tiko itu, BUMN perum harus diubah menjadi Perseroan Terbatas alias PT bila akan dimasukkan menjadi bagian Danantara.

"Kalau ini BUMN non perum (BUMN dengan status PT) yang kami inbrengkan berhubungan dengan operasional," tuturnya.

Tiko juga menjelaskan alasan mengapa rapat bersama DPR bersifat tertutup. Ia menyebut sebab pembahasan masih teknis hingga soal kebijakan yang kompleks. 

"Lalu ada kebijakan korporasi, akuntansi, hukumnya jadi membahas detail mengenai proses hukum dan akuntansinya lumayan teknis," ujar Tiko.

Sementara itu, Kepala Danantara Rosan Roeslaini sebelumnya mengatakan Danatara nantinya akan menjadi induk untuk seluruh BUMN yang saat ini sudah berdiri. Rosan mengatakan konsolidasi seluruh BUMN ke dalam Danantara segera diproses dan diharapkan rampung di semester I 2025. 

Semula pemerintah menargetkan akan ada tujuh perusahaan yang bergabung dalam Danantara. Tujuh perusahaan itu adalah Indonesia Investment Authority atau INA, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan Mining Industry Indonesia atau MIND ID.

MIND ID merupakan holding BUMN tambang yang terdiri dari  PT Antam Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Freeport Indonesia, PT INALUM, dan PT Timah Tbk (TINS).  Belakangan skenario ini berubah.  Seiring dengan perjalanan waktu, Danantara akhirnya membawahi seluruh BUMN. 

Adapun INA tidak jadi dilibatkan dan tetap menjadi lembaga sovereign wealth fund (SWF) yang mandiri.  “Bukan hanya 7 BUMN, dan memang coba kami tingkatkan. Memang ada tahapannya yang kami akan konsolidasikan semua aset ini supaya create the value,” ujar Rosan usai peluncuran Danantara beberapa waktu lalu.

Pengumuman Struktur Lengkap Danantara 

Setelah PP Danantara terbit, pemerintah menurut Rosan akan mengumumkan struktur lengkap Danantara. Ia mengatakan agenda tersebut akan berlangsung pada Senin (24/3) pukul 12.00 WIB.

Keterangan serupa juga disampaikan oleh Dony Oskaria. Dia menegaskan publikasi seluruh tokoh yang tergabung dalam struktur Danantara akan berlangsung pada awal pekan depan. "Senin siang, kita tunggu saja," kata Dony.

Meski begitu, baik Rosan dan Dony enggan memberikan informasi terkait lokasi pengumuman seluruh tokoh yang tergabung dalam struktur organisasi Danantara. Dony hanya menyampaikan bahwa agenda tersebut juga akan dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto.

Sebelumnya Dony Oskaria menyampaikan bahwa pengumuman struktur Danantara akan dilakukan secara menyeluruh, termasuk susunan Dewan Pengawas dan Dewan Penasihat. Dia menyebut, Dewan Penasihat Danantara akan diisi oleh sejumlah tokoh internasional yang punya rekam jejak di bidang investasi dan manajemen risiko. 

Menurut Dony, keberadaan tokoh global di Dewan Penasihat bertujuan untuk memberikan nasihat strategis berdasarkan keahlian masing-masing. Ia menjelaskan, tokoh global yang dipilih adalah mereka yang memiliki reputasi dan pengalaman internasional yang layak, sehingga diharapkan dapat membantu membangun tata kelola yang baik dalam pengelolaan investasi pemerintah di Danantara.

Mantan Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia ini mengatakan, figur internasional yang mengisi pos Dewan Penasihat Danantara nantinya merupakan mantan chief executive officer (CEO) dengan rekam jejak mumpuni.  Penunjukan tokoh global juga bertujuan untuk merespons keraguan publik terhadap Danantara.

"Karena mereka juga ingin mengabdi, terutama CEO-CEO yang sudah senior," kata Dony.

Wakil Ketua Dewan Pengawas Danantara,Muliaman Darmansyah Hadad sebelumnya mengonfirmasikan dua figur global yang ditunjuk menjadi bagian dewan penasihat Danantara, yakni mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair dan pendiri Bridgewater Associates Ray Dalio.

Muliaman mengatakan, kehadiran Tony Blair dan Ray Dalio diharapkan dapat meningkatkan reputasi dan daya tarik Danantara di kancah global. “Yang penting exposure International Danantara harus kuat,” kata Muliaman saat ditemui di sela-sela peresmian layanan Bank Emas di Gade Tower, Jakarta Pusat pada Rabu (26/2).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...