Di Tengah Tantangan Ekonomi, Penyaluran Kredit BRI Tumbuh 4,97 Persen

Image title
30 April 2025, 12:58
Jajaran direksi BRI
BRI
Jajaran direksi BRI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 4,97 persen secara year on year (yoy) atau setara Rp1.373,66 triliun pada kuartal I 2025. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama BRI Hery Gunardi dalam konferensi pers, Rabu (30/4). 

Hery mengatakan, meski konsumsi domestik belum pulih sepenuhnya pascapandemi Covid-19, namun BRI terus memperkuat perannya sebagai bank yang pro rakyat dengan tetap fokus menumbuhkembangkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia.

“Hal ini menjadi tantangan bagi sektor UMKM yang bergantung pada daya beli masyarakat. Dalam kondisi tersebut BRI terus memperkuat perannya untuk mendukung ketahanan ekonomi Indonesia,” kata Hery, Rabu (30/4).

Adapun, dari Rp1.373,66 triliun penyaluran kredit tersebut, sebesar Rp1.126,02 triliun atau 81,97 persennya merupakan kredit di sektor UMKM dengan rincian kredit mikro Rp632,22 triliun, konsumer Rp210,94 triliun, ritel dan menengah Rp282,87 triliun. Sedangkan kredit korporasi nilainya mencapai Rp247,64 triliun.

Direktur Mikro BRI Akhmad Purwakajaya mengatakan, penyaluran kredit UMKM BRI yang tumbuh positif tersebut diiringi berbagai inisiatif dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Salah satunya dengan Agen BRILink. 

Hingga Maret 2025, jumlah agen BRILink tercatat sebanyak 1,2 juta agen yang menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan pertumbuhan 49,48 persen secara yoy. Agen-agen tersebut menjangkau lebih dari 67 ribu desa atau 88 persen dari total desa di Indonesia. Adapun, volume transaksi yang dicatatkan agen BRILink mencapai Rp423 triliun sepanjang triwulan I-2025.

"Berbagai inisiatif tersebut mempertegas komitmen BRI dalam mendukung ekonomi kerakyatan dan berperan strategis dalam membuka lapangan kerja dan menurunkan tingkat kemiskinan di Indonesia. Hal itu sejalan dengan visi pembangunan nasional yang tertuang dalam Asta Cita Pemerintah RI,” terang Akhmad. 

Di sisi lain, dari segi manajemen risiko, kualitas kredit BRI terus membaik dari waktu ke waktu. Direktur Manajemen Risiko BRI Mucharom menuturkan saat ini rasio NPL (non performing loan/kredit macet) BRI turun dari 3,11 persen di triwulan I 2024 menjadi 2,97 persen di periode yang sama 2025. 

Sedangkan LAR (Loan at Risk) dari semula 12,68 persen menjadi 11,12 persen di akhir triwulan I 2025. Namun demikian, kata Mucharom, Perseroan juga tetap menyiapkan pencadangan yang memadai untuk mengantisipasi pemburukan kualitas aset. Hal itu tercermin dari NPL Coverage BRI yang mencapai 200,6 persen. 

“Dengan coverage ratio yang memadai ini BRI tidak hanya mampu menjaga stabilitas neraca berkelanjutan namun juga memberikan keyakinan kepada investor, regulator dan stakeholder bahwa perseroan memiliki fundamental yang kuat dalam menghadapi dinamika ekonomi terutama di tengah tantangan kondisi ekonomi dan geopolitik global seperti perang tarif saat ini,” terangnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan