Maruarar Ungkap Skema Dana Rp 130 Triliun dari Danantara, Kantongi Restu Prabowo

Karunia Putri
30 Juni 2025, 20:12
Maruarar
ANTARA FOTO/Novrian Arbi/agr
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait di Kantor Menara Bank BJB, Bandung, Jawa Barat, Senin (2/6/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman Maruar Sirait atau kerap disapa Ara mengatakan, Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui pengalokasian dana sebesar Rp 130 triliun dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara untuk pembangunan sektor perumahan. Ara menyampaikan, dana jumbo tersebut bersumber dari alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) lima Bank Himpunan Milik Negara (Himbara).

Lima bank yang telah menyetujui kucuran dana adalah Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Tabungan Negara Bank Syariah Indonesia. Hal tersebut disampaikan Ara usai pertemuan tertutup antara Presiden RI yang didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka serta para jajaran Kabinet Merah Putih dalam peresmian kantor baru Wisma Danantara Indonesia, Jakarta, Senin (30/6).

"Kita lagi bikin skemanya yang bisa terserap, bisa tepat sasaran," kata Ara ketika ditemui usai Peresmian kantor baru Danantara, Wisma Danantara yang berlokasi di Plaza Mandiri, Senin (30/6).

Selain itu, ia mengatakan bahwa tahun ini Indonesia tidak akan menambah utang luar negeri untuk bidang perumahan. Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Tata Kelola dan Pengendalian Risiko (TKPR) Kementerian PKP Azis Andriansyah mengatakan tengah mengkaji ulang rencana pinjaman luar negeri dari Asian Development Bank atau ADB untuk program Indonesia Green Affordable Housing Program (IGAHP). 

Menurut Azis kaji ulang opsi pinjaman luar negeri dari ADB dan mencoba untuk memanfaatkan sumber (resources) dari dalam negeri, yakni pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Indonesia (BI) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor perumahan dari Danantara bagi IGAHP.

"Nah tiga minggu lalu kebijakan ini diambil, sekarang lagi dibicarakan skemanya," kata Ara.

Dia mengatakan, pembangunan perumahan besar-besaran ini merupakan yang terbesar selama Indonesia merdeka. Dengan kucuran dana tersebut, Indonesia akan membangun 350 ribu rumah dalam tahun ini. Ia menyatakan dengan proyek ini maka akan terbuka lapangan pekerjaan, sebab satu rumah yang akan dibangun membutuhkan 5 orang pekerja.

"Berarti ada 1.650.000 orang yang bekerja. Belum lagi industri yang terkait," kata dia.

Adapun industri yang dimaksudkan Ara adalah semen, pasir, ubin, kayu dan sebagainya. Lebih lanjut, ia mengatakan sudah terdapat beberapa usulan dan skema terkait pembangunan hunian tersebut. Namun untuk waktu masih belum dapat dipastikan. 

"Masih dipikirkan dengan matang semuanya supaya programnya berhasil," kata dia.

Menurut Ara, program pembangunan rumah ini merupakan salah satu program unggulan dari kepemimpinan Prabowo. Serta telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat beserta kepala daerah dan masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewajiban Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan, rapat tersebut sempat membincangkan infrastruktur yang perlu terus dijalankan.

"Terutama melalui sektor pendidikan, kesehatan dan juga berbagai upaya untuk mengentaskan kemiskinan," kata dia. 

Selain itu rapat juga membahas soal upaya Danantara agar bisa terus membangun kapasitasnya. 

"Dalam waktu yang relatif singkat Danantara relah memberikan harapan dan juga kepercayaan dari berbagai pihak luar negeri juga," kata AHY.

Ia mengatakan itu merupakan sebuah optimisme dan harapan besar ke depan danantara bisa menjadi katalis dalam membangun Indonesia ke depan dalam berbagai sektor.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...