Komisaris Amman Mineral Alexander Ramlie Jual 75 Juta Saham AMMN, Raup Rp 536 M
Komisaris PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), Alexander Ramlie, tercatat telah menjual saham AMMN dengan total mencapai 75,38 juta lembar saham.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 September 2025, Alexander menjual 20 juta saham di harga Rp 7.675 per saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 153,5 miliar. Kemudian pada 26 September, ia kembali melepas 8,88 juta saham di harga Rp 6.959 per saham dan meraup Rp 61,8 miliar.
Selanjutnya, pada 29 September 2025, Alexander menjual 45 juta saham AMMN lagi di harga Rp 6.900 per saham dan meraup dana sekitar Rp 310,5 miliar. Terakhir pada 30 September, ia melepas 1,5 juta saham di harga Rp 7.225 per saham dengan nilai transaksi Rp 10,83 miliar.
Apabila dikalkulasikan, ia telah mengantongi hingga Rp 536,64 miliar dari jual saham AMMN pada akhir September 2025 lalu itu. Kini Alexander Ramlie masih menggenggam sekitar 259,92 juta saham AMMN.
“Tujuan dari transaksi untuk investasi pribadi,” tulis Alexander Ramlie dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Senin (6/10).
Seiring dengan itu, saham AMMN pagi ini menguat 0,72% ke Rp 6.975 pada perdagangan awal pekan ini, Senin (6/10) pukul 09.10 WIB. Volume yang diperdagangkan tercatat 4,94 juta dengan nilai transaksi Rp 34,33 miliar dan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 505,81 triliun.
Namun apabila menilik performanya, AMMN lesu 0,71% dalam seminggu terakhir. Tak hanya itu, dalam sebulan terakhir merosot 13,89% dan tergerus 18,18% dalam tiga bulan terakhir.
Kinerja Semester I 2025
Rugi emiten tambang tembaga dan emas itu kini mencapai US$ 148,72 juta atau setara Rp 2,44 triliun hingga semester pertama 2025. Padahal periode yang sama tahun lalu Amman Mineral masih untung US$ 475,24 juta atau setara Rp 7,82 triliun.
Berdasarkan laporan keuangannya, penjualan bersih AMMN rontok hingga 88,2% dari periode yang sama tahun lalu. Merujuk laporan keuangan yang dipublikasikan, AMMN mencatat pendapatan US$ 1,54 miliar atau Rp 25,50 triliun, menjadi US$ 182,59 juta atau Rp 300,67 miliar pada semester pertama 2025 ini.
Presiden Direktur Amman, Arief Sidarto mengatakan mulai tahun 2025, perusahaan hanya diizinkan menjual produk logam jadi, seperti katoda tembaga dan emas murni, tidak dalam bentuk konsentrat seperti pada tahun 2024.
Perubahan ini menyebabkan penurunan penjualan bersih menjadi sebesar US$ 183 juta pada H1 2025 yang sebagian besar berasal dari penjualan katoda tembaga sebesar US$ 182 juta.
Selanjutnya sisanya sebesar US$ 1 juta berasal dari penyesuaian akhir harga dan volume atas penjualan konsentrat tahun 2024. Seluruh penjualan dicatat pada kuartal kedua 2025.
Hal itu lantaran tidak ada penjualan pada kuartal pertama seiring dengan dimulainya produksi pada akhir Maret dan pengapalan yang baru dimulai pada bulan April.
“Seiring dengan berlanjutnya proses romp-up smelter dan pengendalian biaya, kinerja keuangan diperkirakan akan terus membaik secara bertahap dalam periode-periode mendatang,” kata Arief dalam keterangan resminya, Kamis (31/7).
