Tuntutan Jaksa Dicabut, LPS Optimistis Jual Bank Mutiara
KATADATA ? Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyambut keputusan hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) yang mencabut tuntutan jaksa yang mengharuskan Bank Century (kini Bank Mutiara) membayar Rp 1,581 triliun. Pasalnya denda itu akan memberatkan LPS terutama risiko turunnya harga penawaran dari calon investor Bank Mutiara.
"Sebagai penjual, tentu saya sangat senang. Karena kalau harus membayar akan mengurangi ekuitas dari Bank Mutiara. Dengan dicabutnya tuntutan jaksa maka nilainya akan tetap," ujar Poltak L Tobing, Ahli Kebijakan Strategis dan Penanganan Bank LPS di Jakarta, Rabu 16 Juli 2014.
Keputusan ini akan membuat harga penawaran Bank Mutiara menjadi lebih tinggi. Karena selama tahap due dilligence atau uji tuntas, calon investor juga memperhatikan kasus-kasus hukum terkait eks bank Century ini. (Baca: Kasus Century, Budi Mulya Divonis 10 Tahun Penjara)
Meski demikian, Poltak mengatakan kasus pidana yang menjerat Budi Mulya terkait pemberian FPJP kepada Bank Century ini tidak berhubungan dengan penjualan Bank Mutiara. Ia optimis penjualan Bank Mutiara akan terus berjalan. Saat ini terdapat enam calon investor pembeli Bank Mutiara. (Baca: BRI, Artha Graha, Hong Leong Bank Berebut Beli Bank Mutiara)
"Hal ini harus dibedakan, dan tidak berhubungan." ujarnya.
Terkait penelusuran aset Bank Mutiara di luar negeri, menurutnya hal itu tak akan berpengaruh terhadap proses penjualan Bank Mutiara. Alasannya penelusuran aset tersebut harus tetap dilakukan. "Sekalipun Bank Mutiara sudah terjual ini akan tetap dilakukan," imbuh Poltak.
Kepala Eksekutif LPS Kartika Wirjoatmodjo mengatakan penentuan harga Bank Mutiara memang sulit. Berbeda dengan penjualan bank-bank lainnya yang ditentukan dari valuasi nilai buku maupun prospeknya. Namun Bank Mutiara tetap memiliki sesuatu yang menarik, yaitu asetnya yang bukan hanya dari kredit tetapi juga surat berharga yang beragam. "Beda dengan penjualan bank-bank lain. Kasus politik-politik ini akan menjadi pertimbangan calon investor dalam menentukan harga." ujarnya.
