KUR bagi Alumni Kartu Prakerja Dinilai Tak Efektif Dongkrak Ekonomi

Agatha Olivia Victoria
8 Maret 2021, 17:40
alumni kartu prakerja, kredit usaha rakyat
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Pemerintah akan memberikan KUR untuk alumni Kartu Prakerja.

Pemerintah akan menyalurkan program kredit usaha rakyat (KUR) kepada peserta Kartu Prakerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Program yang bertujuan mencetak wirausaha dianggap akan sulit tercapai.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance Sugiyono Madelan Ibrahim memperkirakan keberhasilan menjadi pengusaha andal melalui pelatihan Kartu Prakerja kemungkinan sekitar 1%. "Angka itu jauh dari harapan pemerintah yang sebesar 3%," ujar Sugiyono kepada Katadata.co.id, Senin (8/3).

Sehingga target pemerintah meningkatkan pengusaha mikro ke level kecil dan menengah dengan penyaluran KUR kepada alumni Kartu Prakerja akan sulit tercapai. Apalagi, jika program KUR tersebut diberikan untuk mendongkrak pemulihan ekonomi atau kredit. "Saya yakin peserta Kartu Prakerja belum mampu berkinerja seperti itu," katanya.

Ekonom LPEM FEB Universitas Indonesia Teuku Riefky pun berpendapat bahwa permintaan masyarakat di masa pandemi masih terbatas. "Dengan begitu fasilitas KUR tersebut tidak akan signifikan mendorong pemulihan ekonomi," ujar Riefky kepada Katadata.co.id.

Dia mengatakan bahwa fasilitas KUR baru akan signifikan mendongkrak pertumbuhan kredit dalam kondisi ekonomi normal. Sehingga, kredit tersebut kemudian akan mengerek perekonomian Tanah Air.

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan pemberian KUR bagi wirausaha alumni peserta Program Kartu Prakerja bertujuan pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pengembangan kewirausahaan.

"Ini menjadi program keberlanjutan bagi alumni Kartu Prakerja yang saat ini berwirausaha dan ingin naik kelas, bukan hanya ke kelas mikro tetapi juga ke kelas kecil dan menengah," kata Rudy dalam keterangan resminya, Jumat (5/3).

Rudy mengatakan pelaku usaha dari alumni Kartu Prakerja yang ingin meningkatkan kualitas dan skala produksinya maka membutuhkan tambahan modal. Dengan demikian, program KUR tersebut bisa digunakan untuk menaikkan skala usaha mereka ke depan.

Pemberdayaan alumni Program Kartu Prakerja diharapkan dapat menjadi salah satu upaya membantu pertumbuhan wirausaha nasional. Ini agar pemerintah bisa mencapai target yang dicanangkan dalam RPJMN tahun 2020-2024 yaitu rasio kewirausahaan nasional sebesar 3,9% dan pertumbuhan wirausaha baru sebesar 4% pada tahun 2024.



Hingga 7 Desember 2020, terdapat 43,8 juta pendaftar di situs resmi Program Kartu Prakerja. Jumlah ini berasal dari 514 kabupaten dan kota dari 34 provinsi di Indonesia. Sementara dari batch 1-11, sudah ada 5,98 juta orang ditetapkan sebagai penerima Kartu Prakerja dengan 5,23 juta orang di antaranya sudah menerima insentif.

Berdasarkan informasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja terdapat kurang lebih 19.500 alumni yang menyatakan diri sebagai wirausaha. "Hal ini menunjukkan bahwa program Kartu Prakerja mampu menciptakan wirausaha baru," ujar Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari.

Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...