Sri Mulyani: Varian Baru Corona Ancam Pemulihan Ekonomi Kuartal II

Agatha Olivia Victoria
25 Mei 2021, 14:06
ekonomi kuartal II, pemulihan ekonomi, sri mulyani
Katadata
Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksi ekonomi kuartal II tumbuh 7,1% hingga 8,3%.

Kementerian Keuangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 melesat 7,1-8,3%. Namun, masih terdapat risiko yang harus diwaspadai di tengah optimisme yang tinggi tersebut, antara lain munculnya varian baru Covid-19.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kemunculan varian baru corona mengancam prospek pertumbuhan ekonomi di berbagai negara. "Efektivitas vaksin dipertanyakan dengan munculnya varian baru," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers : APBN KITA Edisi Mei 2021, Selasa (25/5).

Ia menjelaskan, total vaksinasi global telah mencapai 1,65 miliar dosis untuk 176 negara per 23 Mei 2021. Rata-rata 29,1 juta dosis vaksin disuntikkan di seluruh dunia. 

Tiongkok menjadi negara yang paling banyak memberikan vaksin Covid-19 sebesar 497,27 juta, di susul Amerika Serikat 285,72 juta. Indonesia berada di peringkat 11 dan telah menyuntikkan 24,84 juta dosis vaksin. 

Secara perinci, vaksin pertama telah diberikan sebanyak 14,94 juta dosis atau 8,23% dari target pemerintah. Sedangkan vaksin kedua sebanyak 9,9 juta dosis atau 5,45% dari target.

Menurut Sri Mulyani, akses dan kecepatan vaksinasi global masih tidak merata. Banyak negara yang belum mendapatkan vaksin, terutama negara-negara miskin. Hal ini turut mengancaman pertumbuhan ekonomi dunia, termasuk Indonesia.

Selain itu, menurut dia, ada risiko gelombang baru Covid-19 menjadi risiko yang juga berpotensi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kuartal II. "Gelombang tersebut memaksa beberapa negara melakukan pengetatan restriksi," katanya.

Tak hanya itu, proteksi perdagangan berbagai negara, pertumbuhan ekonomi kuartal I 2021 berbagai negara yang masih negatif, dan inflasi AS yang terus menguat juga menjadi risiko yang harus diwaspadai. Inflasi Negeri Paman Sam yang mencapai 4,2% pada April 2021 sehingga menimbulkan kewaspadaan di sektor keuangan.

Sri Mulyani menjelaskan, pemulihan ekonomi dan perbaikan kondisi pandemi di AS lebih cepat dari perkiraan. Hal tersebut mendorong kenaikan inflasi yang diikuti peningkatan imbal hasil atau yield obligasi Negeri Paman Sam serta apresiasi dolar AS.

Kenaikan yield surat utang AS itu pun mendorong aliran modal asing dari emerging markets. Setelah tekanan mereda, dana asing kembali masuk ke emerging market sebesar US$ 45,5 miliar yang terdiri dari obligasi US$ 31,2 miliar dan pasar saham US$ 14,2 miliar pada April 2021.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan dua mutasi virus dari Afrika Selatan dan Inggris ditemukan di Jawa Timur pada pekan lalu. Keduanya didapatkan dari pekerja migran yang pulang dari Malaysia.

Budi pun meminta kepala daerah hingga dinas kesehatan lebih gencar menggelar tes demi mendeteksi varian baru ini. “Karena varian baru penularannya juga tinggi,” kata Budi saat konferensi pers virtual, Kamis (17/5).

Menurut dia, paling tidak 40 ribu tes harus dilakukan setiap hari demi membongkar kontak erat. Tak hanya itu, ia meminta warga tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat seperti memakai masker. “Protokol Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro dijalankan, tes dan tracing harus jalan,” kata Budi.

Pemerintah mencatat, kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 5.907 kasus pada Senin (24/5).  Total kasus mencapai 1.781.127 kasus.

Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...