BKPM Sebut Ada Investasi Jumbo dari AS, Australia, Korsel Akhir 2021
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut akan ada realisasi investasi dalam jumlah besar dari Amerika Serikat, Australia, dan Korea Selatan pada akhir tahun ini. Ketiga negara ini masuk dalam 15 penanam modal asing terbesar di Indonesia pada semester pertama tahun ini dengan total investasi mencapai hampir US$ 2 miliar.
"Pada 2021 akhir itu, mereka sudah akan merealisasikan investasinya. Tapi perusahaan apa dan berapa angkanya, tunggu tanggal mainnya," ujar Bahlil dalam Konferensi Pers, Selasa (27/7).
Meski demikian, ia mengungkapkan, telah mengantongi komitmen investasi triliunan rupiah dari kunjungan ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Salah satunya dari perusahaan yang bergerak di sektor pangan, Cargill senilai Rp 5,2 triliun.
Rencananya, perusahaan yang berkantor pusat di Minnesota ini akan melaksanakan pemancangan tiang atas perluasan invstasinya pada September atau Oktober 2021.
Selain itu, menurut dia, ada rencana investasi dari investasi asal AS ke sektor ksehatan. Namun, ia tak menjelaskan lebih detail perusahaan-perusahaan yang tertarik menanamkan modalnya di sektor ini.
"Kita tahu 90% alat kesehatan diimpor, bahan baku untuk kesehatan juga impor, bahkan vaksin semua juga kita impor. Maka saat kunker ke AS, kami coba buka akses itu. InsyaAllah beberapa perusahaan akan masuk untuk membangun industri di dalam negeri," katanya.
Kendati mendapatkan respon positif akan masuknya investasi ke Indonesia, Bahlil mengingatkan bahwa prospek tersebut juga sangat tergantung pada upaya penanganan Covid-19.
Kementerian Investasi/BKPM mencatat, realisasi investasi hingga semester I 2021 mencapai Rp 442,8 triliun. Realisasi ini mencapai 49,2% dari target yang ditetapkan Presiden Jokowi sebesar Rp 900 triliun.
Realisasi investasi itu terdiri dari realisasi PMA sebesar Rp 228,5 triliun (51,6%) dan realisasi PMDN sebesar Rp 214,3 triliun (48,4%).
Singapura, Hong Kong, China, Belanda dan Korea Selatan tercatat sebagai lima negara teratas yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia sepanjang Januari-Juni 2021.