Sri Mulyani Mengeluh Banyak Menteri Belum Paham BLU
Indonesia saat ini memiliki 205 Badan Layanan Umum (BLU) yang tersebar di 21 Kementerian/Lembaga. Meski demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, banyak menteri jajaran Kabinet Indonesia Maju yang belum sepenuhnya memahami peran dan fungsi BLU.
“Saya tadi memberikan kuis kepada para menteri. Tahu BLU nggak? Menteri Kesehatan (Budi Gunadi Sadikin yang punya pengetahuan luas pun masih belum tahu sepenuhnya apa itu BLU,” ujar Sri Mulyani dalam Pembukaan BLU Expo 2021, Selasa (16/11).
Ia kemudian menjelaskan, bahwa BLU berbeda dengan BUMN. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, BLU merupakan bagian dari pemerintah dan kekayaannya tidak dipisahkan dari negara. Hal ini berbeda dengan BUMN yang kekayaannya sudah dipisahkan dari negara.
“BLU bagian dari pemerintah dan Masih Ada di dalam neraca pemerintah, tetapi pengelolaannya berbeda dengan pemerintah,” kata Sri Mulyani.
Ia pun menyebut BLU sebagai lombaga yang berada di tengah-tengah satuan kerja dan BUMN. Meski neracanya masih menyatu dengan pemerintah, pengelolaannya dilakukan secara profesional seperti perusahaan swasta.
“BLU dapat memungut biaya sesuai standar layanannya sehingga menjadi penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Namun, penerimaan bukan fungsi utama BLU,” kata dia.
Menurut Sri Mulyani, BLU tidak mencari keuntungan meski dapat menghimpun penerimaan. Kinerjanya diukur berdasarkan produktivitas , serta efisiensi dan efektivitas untuk mencapai tujuan masing-masing BLU.
“Mereka memiliki pendapatan yang dapat digunakani langsung dengan mengoptimalkan aset, seperti Gelora Bung Karno. Mereka bukan subjek pająk dan pegawainya bukan ASN sehingga bisa merekrut profesional,” kata Sri Mulyani.
Saat ini, menurut Sri Mulyani, Kementerian Kesehatan menjadi pengelola BLU terbanyak mencapai 107 BLU. Sebagian besar merupakan rumah sakit dan balai kesehatan.
“Walaupun Kemenkes saat ini memiliki 94 BLU rumah sakit, itu hanya 3% dari 3.102 RS dan pelayanan kesehatan. Namun, BLU-BLU ini melayani 15% dari total pelayanan kesehatan di Tanah Air” kata dia.
Kondisi serupa juga terjadi pada BLU pendidikan. Saat ini, pemerintah memiliki 101 perguruan tinggi berbentuk BLU yang hanya mencakup 2,9% total populasi BLU. Namun demikian, 1,6 juta atau 25% dari total mahasiswa mengenyam pendidikan di 101 perguruan tinggi miliki pemerintah.
Sri Mulyani juga mencatat sejumlah BLU yang dimiliki pemerintah di berbagai bidang, mulai dari pengelolaan dana, pengelolaan Kawasan dan infrastruktur IT, ketahanan pangan, hingga hubungan Internasional.
“Kualitas Pengelolaan BLU ini menjadi perhatian utama karena BLU diandalkan masyarakat. Tata kelola keuangan memang penting, tetapi kualitas pelayanannya lebih penting lagi,” kata dia.