Keyakinan Konsumen Naik pada Januari, Porsi Konsumsi Justru Turun

Abdul Azis Said
8 Februari 2023, 12:19
keyakinan konsumen, konsumsi, konsumsi masyarakat, konsumsi rumah tangga
ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/tom.
Ilustrasi. Optimisme konsumen meningkat bulan lalu tercermin dari indeks keyakinan konsumen (IKK) yang naik ke 123, dibandingkan bulan sebelumnya 119,9 poin.

Bank Indonesia (BI) melaporkan keyakinan konsumen meningkat ke level tertingginya dalam lima bulan terakhir pada Januari 2023. Namun, hal ini tak mendorong konsumsi meningkat. Masyarakat justru terpantu meningkatkan tabungannya.

Optimisme konsumen meningkat bulan lalu tercermin dari indeks keyakinan konsumen (IKK) yang naik ke 123, dibandingkan bulan sebelumnya 119,9 poin. Indeks tersebut merupakan yang tertinggi dalam lima bulan terakhir.

Keyakinan IKK terjadi hampir di seluruh kategori pengeluaran responden. Kenaikan tertinggi tercatat pada responden dengan pengeluaran Rp 1–2 juta. Sementara berdasarkan usia, kenaikan IKK Januari 2023 tertinggi terdapat pada konsumen di atas 60 tahun. 

"Secara spasial, IKK meningkat di sebagian besar kota yang disurvei, terbesar di Pontianak 13,6 poin, diikuti Padang 13,1 poin dan Bandar Lampung 11 poin," demikian dikutip dari laporan BI, Rabu (8/2). 

Laporan tersebut juga menunjukkan ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan yang terpantau meningkat. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Januari 2023 sebesar 133,9, lebih tinggi dari 127,3 pada Desember 2022. Konsumen semakin optimistis terhadap kondisi kegiatan usaha, penghasilan, dan ketersediaan lapangan kerja enam bulan ke depan. 

Meski demikian, optimisme konsumen sedikit menurun terhadap kondisi ekonomi saat ini dibandingkan enam bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari indeks kondisi ekonomi saat ini (IKE) yang turun dari 112,4 ke 112,1 poin. Penurunan terutama terhadap persepsi penghasilan, sementara indeks pembelian durable goods dan lapangan pekerjaan meningkat. 

Sekalipun keyakinan konsumen dan ekspektasi ke depan meningkat, konsumsi justru menurun. Hal ini terindikasi dari rata-rata proporsi atau average propensity to consume ratio sebesar 73,6% pada Januari 2023 dari 75,6% pada bulan sebelumnya. 

"Berdasarkan kelompok pengeluaran, rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan terpantau menurun pada seluruh kategori pengeluaran, terdalam pada responden dengan tingkat pengeluaran di atas Rp 5 juta," tulis laporan tersebut. 

Penurunan porsi konsumsi tersebut seiring pendapatan yang dipakai untuk membayar cicilan utang dan tabungan meningkat. Proporsi untuk cicilan atau utang naik tipis 0,5 poin menjadi 9,7%. 

Proprosi untuk tabungan meningkat 1,5 poin menjadi 16,7%, level tertingginya dalam lima bulan terakhir. Peningkatan tertinggi pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp 4,1–5 juta per bulan.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...