Jerman Masuk Jurang Resesi, Ekonomi Terkontraksi 0,3% pada Kuartal I
Ekonomi Jerman resmi memasuki jurang resesi secara teknis pada kuartal pertama tahun ini. Kantor Statisik Jerman mencatat ekonomi terbesar keempat dunia ini mengalami kontraksi sebesar 0,3% pada kuartal pertama tahun ini.
Jerman resmi mengalami resesi secara teknis karena telah mengalami kontraksi ekonomi selama dua kuartal berturut-turut. Ekonomi Jerman terkontraksi 0,5% dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Ekonomi terbesar Eropa ini berada di bawah tekanan yang signifikan, terutama setelah invasi Rusia ke Ukraina dan keputusan selanjutnya dari para pemimpin Eropa untuk memutuskan hubungan dengan Moskow.
Menurut kantor statistik, rumah tangga Jerman menghabiskan jauh lebih sedikit uang pada kuartal pertama. Pengeluaran konsumsi akhir turun 1,2% selama periode tersebut, karena konsumen enggan membelanjakan uangnya untuk membeli pakaian, perabotan, mobil, dan sebagainya.
"Jerman memang jatuh ke dalam resesi pada akhir tahun lalu, karena guncangan harga energi membebani pengeluaran konsumen," kata Kepala Ekonom Zona Euro di Pantheon Macroeconomics, Claus Vistesen dalam catatan kepada klien.
Meski demikian, menurut dia, PDB Jerman tidak akan terus menurun pada kuartal selanjutnya. Ia melihat ekonomi negara tersebut mulai mengalami pemulihan ekonomi yang kuat.
Negara-negara di kawasan Eropa tengah berkutat pada inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga. Bank Sentral Eropa diperkirakan akan menaikkan suku bunga lagi pada pertemuan berikutnya pada 15 Juni. Bank sentral telah menaikkan suku bunga sebesar 375 basis poin sejak Juli.
Gubernur Bank Sentral Jerman Joachim Nagel mengatakan awal pekan ini bahwa ECB akan kembali menaikkan suku bunga. Dia adalah salah satu anggota bank sentral yang paling hawkish.