Ekspor Mei Melesat 12,6% Jadi US$ 21,7 M, Pertanian Naik Tertinggi
Badan Pusat Statistik mencatat ekspor pada Mei 2023 naik 12,6% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi US$ 21,7 miliar. Kenaikan ekspor ditopang oleh sektor pertanian dan industri pengolahan yang masing-masing naik 33,76% dan 20,17%.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik, Moh. Edy Mahmud menjelaskan, kenaikan ekspor pada bulan lalu sesuai dengan siklus tahunan. Kinerja ekspor memang biasanya naik setelah lesu pada bulan sebelumnya karena libur Lebaran.
"Satu bulan setelah liburan selalu menunjukan kenaikan. Jadi pola ini selalu berulang, kami lihat sudah terjadi sekitar tiga tahun terakhir," ujar Edy dalam konferensi pers, Kamis (15/6).
Meski ekspor melesat secara bulanan, Edy mencatat kinerja ekspor secara tahunan hanya naik 0,96%. Kenaikan ekspor secara bulanan terutama terjadi pada ekspor nonmigas yang mencapai 13,8%, sedangkan ekspor migas naik 4,48%. Namun demikian, kinerja ekspor nonmigas hanya naik 1,9% secara tahunan, sedangkan ekspor migas justru turun 12,1%.
"Kenaikan ekspor nonmigas secara bulanan terutama terjadi pada komoditas kendaraan dan bagiannya yang naik 60,2%, mesin, peralatan mekanis, dan bagiannya naik 53,77%, serta mesin dan perlengkapan elektrik dan bagiannya naik 19,11%," kata dia.
Sementara itu, menurut Edy, kenaikan ekspor pada kelompok migas terutama terjadi pada ekspor minyak mentah yang mencapai 91,89% dan gas yang mencapai 9,4%.
Adapun berdasarkan sektornya secara lebih perinci, kenaikan ekspor nonmigas terjadi pada sektor pertanian yang melesar 33,76%, sedangkan industri pengolahan naik 20,17%, sedangkan produk tambang dan lainnya turun 7,17%. Berikut komoditas yang mencatatkan kenaikan ekspor paling signifikan secara bulanan pada Mei:
- Kendaraan dan bagiannya: naik US$373 juta USD atau 60,20%
- Mesin dan peralatan mekanis: naik US$ 201 juta atau 53,77%
- Mesin dan perlengkapan elektrik: naik US$ 197,5 juta atau 19,11%
- Lemak dan minyak hewan nabati: naik US$ 158,05 juta atau 9,04%
- Alas kaki : naik US$ 157,9 juta atau 35,66%
Edy juga mencatat ekspor secara keseluruhan sepanjang Januari-Mei 2023 mencapai US$ 108,6 miliar, turun 6,01% dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 114,98 miliar. Berikut komoditas nonmigas penopang ekspor sepanjang tahun ini:
- Bahan bakar mineral dengan nilai US$ 20,62 miliar dan share 20,32%
- Besi dan baja dengan nilai US$ 10,75 miliar dan share 10,59%
- Lemak dan minyak hewani nabati US$ 10,7 miliar atau share 10,55%