LPS: Bunga Deposito Terus Naik, Terutama di Bank Besar
Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS menyebut tren suku bunga simpanan di perbankan masih meningkat meski terbatas. Tren kenaikan bunga deposito terutama masih terjadi pada kelompok bank modal inti lebih dari Rp 70 triliun atau KBMI 4 yang dihuni bank-bank besar, seperti BCA, BRI, Mandiri dan BNI.
"Pergerakan suku bunga simpanan perbankan meningkat terbatas dipengaruhi oleh likuiditas yang masih memadai serta ekspektasi kenaikan suku bunga acuan," dikutip dari publikasi LPS, Jumat (7/7).
Rata-rata tingkat bunga deposito rupiah seluruh bank naik satu basis poin (bps) ke level 3,83% pada Mei. Kenaikan terutama di KBMI 4 yang menunjukkan kenaikan terbesar yaitu 16 bps ke level 2,91%.
Kelompok bank lainnya relatif naik terbatas, KBMI 2 dan KBMI 3 yang naik masing-masing satu bps ke level 3,85% dan 3,64%. Sementara KBMI I masih bertahan di level 3,92%.
Adapun suku bunga simpanan valuta asing atau valas juga meningkat sejalan dengan arah kenaikan suku bunga global. Rata-rata suku bunga simpanan valas di perbankan naik tiga bps sepanjang Mei ke level 1,60% pada akhir bulan tersebut. Seperti halnya pada simpanan rupiah, kenaikan bunga simpanan valas tertinggi juga terutama di KBMI 4 yang naik 10 bps ke level 1,38%.
LPS melihat suku bunga deposito rupiah ke depan masih akan meningkat sebagai respon penyesuaian kenaikan bunga acuan pada beberapa periode sebelumnya. Namun, kecepatan bank dalam menyesuaikan suku bunga deposito itu akan bergantung pada kondisi likuiditas dan target penyaluran kredit. Pada saat yang sama, kenaikan suku bunga simpanan valas diperkirakan akan lebih stabil ditengah respon antar kelompok bank yang relatif berbeda.
"Penyesuaian suku bunga perbankan ke depan diperkirakan masih akan terbatas, dipengaruhi kondisi likuiditas dan target spread antara suku bunga simpanan dan kredit," kata LPS.
Di sisi lain, LPS juga berharap penyesuaian suku bunga simpanan tidak berdampak signifikan pada kenaikan suku bunga kredit.
Penyaluran kredit ke depan diperkirakan masih akan terus meningkat kendati cenderung melambat. LPS menyebut penyebabnya karena faktor berakhirnya periode low-base effect dan adanya perubahan pemulihan sisi permintaan-penawaran kredit berdampak pula pada pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK).
LPS menyebut, kredit perbankan pada April tumbuh 8,08% dibandingkan tahun lalu, sejalan dengan berlanjutnya perbaikan ekonomi domestik. Likuiditas perbankan stabil dengan rasio AL/NCD dan AL/DPK masing-masing sebesar 118,25% dan 26,58%, sementara LDR berada di level 80,84%.