Ekonomi Maluku Utara Tumbuh Paling Tinggi, Melesat 23,89% Berkat Nikel
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua tahun ini sebesar 5,17% secara tahunan. Mayoritas provinsi tumbuh positif terutama Maluku Utara dan Sulawesi Tengah yang melesat dua digit, sedangkan Nusa Tenggara Barat menjadi satu-satunya yang mencatatkan kontraksi alias minus.
NTB menjadi satu-satunya provinsi yang perekonomiannya minus 1,54% pada kuartal II 2023. "Kontraksi tersebut disebabkan karena adanya penurunan kegiatan pertambangan dan penggalian khususnya produksi tembaga serta kegiatan pertanian, kehutanan dan perikanan khususnya produksi padi," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (7/8).
Sementara, pertumbuhan ekonomi tertinggi masih terjadi di Maluku Utara sebesar 23,89%. Pertumbuhan tersebut merupakan yang tertinggi dalam lima kuartal terakhir. Kinerja tersebut utamanya ditopang oleh sektor industri dan pertambangan yang masing-masing tumbuh puluhan persen. Kedua sektor ini menyumbang lebih dari 50% perekonomian provinsi tersebut.
BPS Maluku Utara melaporkan, pertumbuhan moncer dua lapangan usaha tersebut didorong tingginya produksi bijih nikel dan olahannya berupa ferronickel, MHP, dan nickel matte.
Di bawah Maluku Utara, Sulawesi Tengah mencatat pertumbuhan ekonomi 11,86%. Kinerja ini utamanya ditopang sektor industri pengolahan yang melesat 25,6% dan menyumbang hampir 40% dari perekonomian daerah tersebut.
Adapun daftar 10 provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di kuartal kedua tahun ini, antara lain:
- Maluku Utara 23,89%
- Sulawesi Tengah 11,86%
- Kalimantan Timur 6,84%
- Sulawesi Barat 6,42%
- Sulawesi Utara 6,28%
- Bali 5,6%
- Jawa Barat 5,25%
- Jawa Timur 5,24%
- Sumatera Selatan 5,24%
- Jawa Tengah 5,23%
Meski mayoritas daerah dengan pertumbuhan tertinggi berada di luar Jawa, distribusi ekonomi Indonesia hingga kuartal kedua ini masih ditopang pulau Jawa. Enam provinsi di pulau Jawa menyumbang 57,27% dari total nilai ekonomi Indonesia.
Sementara, Sulawesi dan kawasan Maluku Papua yang menyumbang pertumbuhan cukup tinggi masing-masing hanya berkontribusi 7,13% dan 2,57% terhadap ekonomi Indonesia.