BI: Indonesia Mampu Jaga Ekonomi meski Kondisi Global Bergejolak
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aida S Budiman meyakini Indonesia mampu menjaga momentum pemulihan ekonomi di tengah ketidakpastian dan gejolak ekonomi global.
Aida menyebutkan Indonesia menghadapi sejumlah tantangan dalam perekonomian global, antara lain pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan melemah, eskalasi geopolitik, dan suku bunga kebijakan negara maju, termasuk Fed Fund Rate (FFR), yang bertahan tinggi dalam waktu lama.
"Di tengah berbagai tantangan, Indonesia tetap mampu menjaga pemulihan ekonomi dengan baik," kata Aida dalam The 7th Indonesia Risk Management Outlook 2024 dengan tema Beyond Uncertainty and Opportunity: Technology and Leadership as Key Elements seperti dikutip Antara, Jumat (27/10).
Ia mengatakan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada triwulan kedua 2023 tumbuh 5,17%, dan capaian itu menunjukkan pertumbuhan ekonomi di atas 5% selama tujuh triwulan berturut-turut.
Pertumbuhan ekonomi didorong terutama oleh permintaan domestik dan keyakinan konsumen yang tetap tinggi. Sementara itu, indikator-indikator ekonomi terkini juga masih menunjukkan perkembangan yang baik. Kuatnya daya tahan ekonomi Indonesia juga didukung oleh stabilitas perekonomian yang terjaga.
Inflasi pada September 2023 tercatat 2,28%, yang berada di bawah target 3% minus satu%. Selain itu, stabilitas sistem keuangan juga tetap terjaga dengan pertumbuhan kredit yang tetap kuat, yakni per September 2023 tercatat 8,96%.
Kondisi likuiditas perbankan atau alat likuid per dana pihak ketika pun dianggap baik, yakni pada posisi 25,83%per September 2023.
Kualitas kredit terjaga, tercermin dari rasio kredit bermasalah atau Non0Performing Loan (NPL) yang tercatat 2,5% untuk yang bruto dan 0,79% untuk yang neto, sedangkan rasio kecukupan modal juga berada di level yang tinggi pada 27,62%.
Selain itu, Aida menuturkan kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital juga tetap kuat didukung sistem pembayaran yang aman, lancar dan handal.
BI tetap memperkirakan PDB Indonesia secara keseluruhan akan tumbuh 4,5% sampai 5,3% di 2023 dan meningkat pada 2024 dan inflasi tetap pada sasaran yaitu 3% plus minus 1% pada 2023 dan 2,5% plus minus 1% pada 2024.