Strategi Pemerintah Perbaiki Pengelolaan Keuangan BUMN Pangan
Pemerintah akan mendorong transformasi pada PT Rajawali Nusantara Indonesia atau ID Food pada tahun ini. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko mengatakan, transformasi akan fokus pada perbaikan keuangan ID Food dengan membentuk tiga tim standar manajemen proyek atau PMO di ID Food.
Tiko menilai transformasi ID Food tidak mudah lantaran memiliki 19 anak usaha yang tumpang tindih dengan kompleksitas tinggi. Oleh karena itu, Tiko berencana untuk memetakan model bisnis semua anak usaha ID Food dalam waktu dekat.
"Saya minta semua anak usaha ID Food tunduk ke otoritas holding. Tentu kami berharap dalam dua sampai tiga tahun holding ID Food dapat viable," kata Tiko dalam Ulang Tahun ke-2 ID Food, Senin (8/1).
Ia mencatat, PMO pertama yang akan dibuat di ID Food terkait dengan proses perdagangan perseroan. PMO tersebut akan fokus mengolah data agar ID Food dapat membangun sistem yang dapat memprediksi tren produksi dan konsumsi di penjuru negeri.
Tiko menilai, pemerintah telah memiliki beberapa data terkait produksi dan permintaan pangan di dalam negeri. Menurutnya, data tersebut dapat menjadi basis ID Food dalam membentuk strategi perdagangan pangan nasional.
Selain itu, Tiko menyampaikan, pengelolaan data tersebut penting lantaran karakteristik Indonesia, yakni kepulauan. Oleh karena itu, menurut dia, prediksi data permintaan dan produksi dapat meningkatkan efisiensi proses logistik pangan.
PMO kedua yang akan dibuat Tiko berkaitan dengan pengelolaan lahan pertanian nasional. Tiko mengatakan PMO tersebut bertujuan meningkatkan produktivitas hasil pertanian per hektar.
"PMO kedua dari sisi motivasi ke petani dengan implementasi program Makmur, penyaluran KUR, pupuk subsidi, dan sebagainya. Program-program itu bisa mendorong petani semangat menanam dan meningkatkan produktivitas per hektar di semua komoditas," ujarnya.
PMO ketiga terkait pembenahan industri bibit ID Food. Tiko menyampaikan, capaian dari PMO adalah menghasilkan bibit yang sesuai dengan karakteristik tanah di tiap daerah. Selain bibit, menurut Tiko, PMO ketiga akan fokus memproduksi produk yang dapat membantu operasional petani, seperti pestisida, irigasi, dan alat dan mesin pertanian.
Di sisi lain, Tiko menyebutkan masih ada ruang bagi ID Food untuk mendapatkan dana segar melalui Penyertaan Modal Negara atau PMN. "Tapi, saya ingin PMN itu dilakukan saat perusahaan sudah sehat," katanya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir sebelumnya mengatakan, Bulog dan ID FOOD membutuhkan dana Rp 47 triliun untuk menjaga ketahanan pangan 2023. Besarnya anggaran tersebut disebabkan oleh El Nino yang melanda daerah produsen pangan.
Erick mengatakan, rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah perlu keberpihakan dan intervensi dalam menjaga ketahanan pangan. Pemerintah telah menghitung kebutuhan untuk menjaga ketahanan pangan yang mencapai Rp 47 triliun.
Sementara dana untuk ID Food membutuhkan Rp 21-26 triliun. Erick mengatakan, dana tersebut tidak akan bersumber dari APBN, tetapi akan berbentuk pinjaman murah dengan bunga kredit 2-3%.