Kebijakan Impor Trump Berpeluang Picu Pelemahan Rupiah Hari Ini

Rahayu Subekti
9 Januari 2025, 09:39
Rupiah
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.
Petugas menghitung uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Jumat (2/1/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Sejumlah analis memproyeksikan rupiah berpotensi melemah lagi hari ini terhadap dolar AS. Hal ini dipicu karena kebijakan impor yang akan diterapkan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump yang akan membuat penguatan terhadap dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra mengatakan indeks dolar AS pagi ini bergerak lebih tinggi dibandingkan kemarin 109,0 versus 108,63. “Kabar soal Trump akan mendeklarasikan darurat nasional untuk mendorong rencana pengenaan bea masuk impor yang lebih tinggi mendorong penguatan dolar AS lagi,” kata Ariston kepada Katadata.co.id, Kamis (9/1). 

Selain itu, Ariston menyebut, dolar AS juga masih mendapatkan sentimen positif dari data ekonomi AS yang masih masih positif. Semalam data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS memperlihatkan jumlah klaim yang lebih rendah dari sebelumnya 201 ribu versus 211 ribu. 

“Hari ini rupiah masih berpotensi melemah lagi terhadap dolar AS ke level Rp 16.250 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran Rp 16.150 per dolar AS,” ujar Ariston. 

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.02 WIB, rupiah dibuka melemah pada level Rp 16.228 per dolar AS. Level ini melemah 18 poin atau 0,11% dari penutupan sebelumnya. 

Sementara itu, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong juga memperkirakan rupiah masih akan melemah hari ini terhadap dolar AS. “Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS oleh pernyataan hawkish The Fed dalam risalah pertemuan FOMC,” kata Lukman. 

Dalam risalah FOMC, The Fed masih akan berhati-hati sebelum memangkas suku bunga acuan. Risalah FOMC mencatat inflasi yang tinggi, belanja konsumen yang kuat, dan prospek pasar tenaga kerja yang tetap stabil sebagai alasan pendekatan tersebut.

Meskipun demikian, Lukman mengatakan data pekerjaan AS yang lebih lemah memberikan beberapa dukungan. “Rupiah akan berada pada level Rp 16.150 per dolar AS hingga Rp 16.300 per dolar AS,” ucap Lukman. 

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi juga memproyeksikan pelemahan rupiah pada hari ini. “Mata uang rupiah fluktuatif namun akan ditutup melemah pada level Rp 16.200 per dolar AS hingga Rp 16.270 per dolar AS,” kata Ibrahim. 

Ibrahim mengungkapkan, Cina akan merilis angka inflasi Desember 2024 pada hari ini. Ibrahim menuturkan, data tersebut akan memberikan isyarat ekonomi lainnya bagi negara tersebut karena Beijing berjuang untuk menopang pertumbuhan. 

“Pemerintah diharapkan untuk meningkatkan pengeluaran fiskal tahun ini untuk mendukung perekonomian, terutama dalam menghadapi hambatan terkait perdagangan dari pemerintahan Trump,” ujar Ibrahim. 

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...