Prabowo Panggil Sri Mulyani ke Istana, Minta Laporan Hasil Negosiasi Tarif AS


Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani ke Istana Merdeka Jakarta pada Rabu (30/4). Sri Mulyani mengatakan dirinya ingin melaporkan hasil lawatan dinasnya di Amerika Serikat (AS).
Dalam lawatan kunjungan dinasnya ke AS, Sri Mulyani hadir dalam Forum Spring Meetings of the World Bank Group and the International Monetary Fund (IMF) di Washington, D.C. Acara tersebut berlangsung pada 21 hingga 26 April.
Selain itu, Sri Mulyani juga merupakan bagian dari tim negosiasi atau delegasi diplomatik ke AS untuk menegosiasikan langkah Presiden AS Donald Trump yang mengenakan tarif impor resiprokal atau timbal balik ke Indonesia.
“Ini lapor mengenai Sekolah Rakyat, tapi juga lapor perjalanan saya kemarin ke AS,” kata Sri Mulyani sebelum memasuki gerbang Istana.
Prabowo juga sebelumnya telah memanggil Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ke Istana Merdeka Jakarta pada Senin (28/4).\
Airlangga menjelaskan, pemerintah dalam proses negosiasi meminta agar tarif impor yang diperoleh Indonesia setara dengan negara lain, seperti Vietnam dan Bangladesh.
Menurut dia, Tim Negosiasi juga mengajukan permintaan untuk mendapatkan tarif impor yang setara dengan negara-negara lain dalam ekspor komoditas utama Indonesia ke Amerika Serikat, seperti Vietnam atau Bangladesh.
“Sehingga dengan yang lain kita ada equal level playing field,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Istana setelah pertemuan.
Airlangga mengatakan, misi diplomatik itu sejauh ini mendapat sambutan positif dari Pemerintah AS. Proposal rencana Indonesia untuk menyeimbangkan neraca perdagangan dengan dengan Amerika Serikat mendapat apresiasi.
“Jadi mereka kan neraca perdagangannya sekitar US$ 19 miliar, maka kita berikan lebih dari US$ 19,5 miliar dalam bentuk jual beli langsung,” kata Airlangga.
Airlangga juga mengatakan, ada perusahaan asal Indonesia yang berinvestasi di AS, yakni Indorama yang akan berinvestasi pada proyek Amonia Biru di Louisiana senilai US$ 2 miliar.
“Mereka (Indorama) punya pabrik PET di AS, botol untuk minuman soft drink,” ujarnya.
Ketua Umum Partai Golkar 2017-2024 itu menekankan bahwa perundingan yang telah berjalan ini telah diikat dalam kerahasiaan melalui penandatanganan Non-Disclosure Agreement (NDA). “Tidak dipublikasikan ke masyarakat atau pihak lain,” ujarnya.
Selama masa kunjungan ke AS selama 12 hari, Tim Negosiasi bertemu dengan United States Trade Representative (USTR), Secretary of Commerce Howard Lutnick, Secretary Treasury Scott Bessent.
Tim juga menyempatkan diri untuk bertemu dengan Semiconductor Industry Association, US-ASEAN Business Council, hingga sejumlah perusahaan seperti Amazon, Boeing, Microsoft dan Google.