Indeks Keyakinan Konsumen Kembali ke Level Optimis Setelah Turun Selama 3 Bulan

Rahayu Subekti
9 Mei 2025, 13:24
konsumen, indeks keyakinan konsumen, bi, bank indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA
Kantor Bank Indonesia, Jakarta.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Hasil survei Bank Indonesia padaApril 2025 menunjukkan, keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi terjaga.

“Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang berada pada level optimis sebesar 121,7,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (9/5).

IKK kembali ke level optimis setelah sebelumnya berada di dalam tren penurunan selama tiga bulan. Indeks ini pada Maret 2025 hanya mencapai 121,1 yang turun dari Februari di level 126,4. Level IKK pada Februari 2025 juga turun dari posisi Januari yang berada di angka 127,2.

Denny mengatakan terjaganya keyakinan konsumen pada April 2025 ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). IKE tercatat sebesar 113,7 pada April 2025 yang lebih tinggi dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya sebesar 110,6.

Sedangkan IEK tetap berada pada level optimistis sebesar 129,8. Hanya saja, angkan ini  lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 131,7.

Hanya Sebagian Kelompok Pengeluaran

Dalam rincian laporan survey BI, keyakinan konsumen April 2025 meningkat hanya untuk sebagian kelompok saja. IKK tertinggi tercatat pada responden pengeluaran di atas Rp 5 juta dan Rp 4,1 juta-Rp 5 juta.

“Perkembangan optimisme pada kelompok pengeluaran Rp 1 juta-Rp 2 juta menurun dibandingkan kondisi bulan sebelumnya,” tulis laporan BI.

Berdasarkan kelompok usia, IKK meningkat pada hampir seluruh kelompok usia. Yang tertinggi pada responden usia 20-30 tahun, 31-40 tahun, dan 41-50 tahun. Untuk kelompok usia di atas 60 tahun mengalami penurunan optimisme dibandingkan periode sebelumnya.

Secara spasial, IKK tercatat berada pada level optimistis di seluruh kota yang disurvei. Kota dengan peningkatan tertinggi di Bandung lalu diikuti Medan dan Jakarta.

Kekhawatiran Penurunan Keyakinan Konsumen

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet sebelumnya menilai penurunan IKK sejak Januari-Maret 2025 mencerminkan kekhawatiran masyarakat terhadap kondisi ekonomi yang melemah.

“Ini bukan sekadar perasaan semata, tapi juga tercermin dari sejumlah indikator ekonomi yang mulai menunjukkan pelemahan,” kata Yusuf kepada Katadata.co.id beberapa waktu lalu.

Menurut Yusuf, penurunan penjualan eceran riil pada Februari 2025 menunjukkan kehati-hatian konsumen dalam membelanjakan uang, yang diperparah dengan perlambatan pertumbuhan uang beredar.

“Ini mencerminkan berkurangnya likuiditas di masyarakat dan dunia usaha,” ujarnya.

Ekonom Senior Samuel Sekuritas Indonesia Fithra Faisal sebelumnya juga menyebut IKK pada Maret 2025 berada di level terendah sejak Oktober 2024.

“Kemerosotan yang berkelanjutan ini menggarisbawahi meningkatnya tekanan pada daya beli rumah tangga di tengah menyusutnya kelas menengah, dan meningkatnya beban biaya, khususnya di daerah perkotaan,” ujar Fithra.

Fithra juga menyoroti lebih dari 90 ribu pemutusan hubungan kerja (PHK) sejak 2024, serta perilaku belanja masyarakat yang masih lesu di kuartal pertama tahun ini.

Ia mengatakan penurunan keyakinan konsumen yang berkelanjutan dapat menekan konsumsi rumah tangga, yang selama ini menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan