BI Ramal Ekonomi Semester II Melesat, Didorong Bansos dan Belanja Pemerintah

Rahayu Subekti
24 Oktober 2025, 14:17
Ekonomi
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Pekerja berjalan di kawasan Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (3/9/2025). Bank Indonesia (BI) optimistis pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen yang tertuang dalam asumsi makro pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 bisa dicapai dengan sinergi kebijakan pemerintah dan bank sentral.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester II 2025 akan meningkat dibandingkan semester sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada semester I 2025 sebesar 4,99% dibandingkan periode yang sama pada 2024.

“Ke depan, untuk semester II secara keseluruhan kami memperkirakan kinerjanya akan lebih baik dibandingkan semester I,” ujar Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juli Budi Winantya, dalam acara Pelatihan Wartawan BI di Bukittinggi, Padang, Jumat (24/10).

Juli menjelaskan, peningkatan pertumbuhan ekonomi pada paruh kedua tahun ini didukung oleh kombinasi kebijakan pemerintah dan kebijakan moneter Bank Indonesia.

Dari sisi pemerintah, terdapat sejumlah program dan proyek prioritas yang akan mendorong aktivitas ekonomi, termasuk di sektor infrastruktur dan energi, serta implementasi paket kebijakan ekonomi yang baru.

Selain itu, pemerintah juga berencana menyalurkan tambahan bantuan sosial (bansos) pada kuartal IV 2025. “Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada semester II,” kata Juli.

Dari sisi kebijakan moneter, dorongan datang dari langkah-langkah yang telah diambil BI sebelumnya, baik melalui kebijakan suku bunga maupun kebijakan likuiditas.

“Kebijakan BI ini diharapkan dapat mendorong ekonomi tumbuh lebih tinggi lagi di semester II 2025,” ujarnya.

Secara keseluruhan, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 akan berada sedikit di atas titik tengah kisaran proyeksi 4,6%–5,4%. Untuk tahun 2026, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan membaik lebih lanjut.

Ekspor dan Belanja Pemerintah Dorong Ekonomi

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini tetap solid, namun perlu terus diperkuat agar sesuai dengan kapasitas potensialnya.

Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2025 ditopang oleh peningkatan ekspor, terutama untuk mengantisipasi penerapan tarif resiprokal oleh Amerika Serikat (AS).

“Kenaikan ekspor terutama terjadi pada komoditas minyak kelapa sawit (CPO) dan besi baja,” kata Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI Oktober 2025, Rabu (22/10).

Sementara itu, permintaan domestik dinilai masih perlu terus diperkuat untuk mendorong konsumsi rumah tangga dan investasi. Belanja pemerintah juga berperan penting dalam menopang permintaan domestik dan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2025.

Dari sisi Lapangan Usaha (LU), pertumbuhan ekonomi ditopang oleh kinerja sektor pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan yang tetap kuat.

Secara spasial, pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa dan Sumatra diperkirakan lebih baik dari perkiraan sebelumnya, didorong oleh aktivitas industri pengolahan dan sektor pertanian yang meningkat.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...