Menko Airlangga Pede Konsumsi Masyarakat Meningkat di Kuartal IV 2025

Rahayu Subekti
6 November 2025, 12:10
Airlangga
ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/nz
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pede konsumsi masyarakat bisa meningkat pada kuartal IV 2025. Tercatat saat ini konsumsi rumah tangga masih tertekan pada kuartal III 2025 di level 4,89%.

“Kalau konsumsi relatif spike (meningkat) ya masuk kuartal keempat,” kata Airlangga di Gedung Kemenko Perekonomian, Rabu (6/11).

Airlangga yakin konsumsi masyarakat bisa melonjak pada penghujung 2025 karena adanya stimulus yang sudah disiapkan pemerintah. Pertama yaitu bantuan langsung tunai (BLT) kesejahteraan rakyat untuk sekitar 35 juta keluarga penerima manfaat yang totalnya mencapai Rp 30 triliun.

Begitu juga dengan program kredit usaha rakyat (KUR) yang akan digelontorkan senilai Rp 50 triliun. Airlangga menilai KUR ini juga sejalan dengan program KUR perumahan.

“Kemarin kita sudah tanda tangan akad untuk 800 ribu KUR, 800 ribu itu kalau rata-rata Rp 50 juta berarti Rp 40 triliun. Jadi sejalan dengan Rp 50 triliun (KUR) yang kita mau gelontorkan,” ujar Airlangga.

Dengan adanya stimulus ini, Airlangga yakin konsumsi masyarakat juga bisa bergerak. Terlebih, pada akhir tahun terdapat hari besar Libur Natal dan Tahun Baru.

BPS Soroti Lemahnya Konsumsi Masyarakat

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2025 mencapai 5,04% secara tahunan atau year on year (yoy). Laju pertumbuhan ekonomi ini lebih lambat dibanding kuartal sebelumnya yang tembus 5,12% yoy.

Di tengah perlambatan ini, BPS menyoroti adanya pelemahan konsumsi rumah tangga pada kuartal III 2025. Tercatat, konsumsi rumah tangga pada periode tersebut hanya 4,89% yoy atau lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 4,97% yoy.

BPS mencatat sejumlah komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) mengalami perlambatan tahunan. Hal ini seperti makanan dan minuman selain restoran, kesehatan dan pendidikan, transportasi dan komunikasi, serta restoran dan hotel.

Secara kuartalan, kelompok makanan dan minuman selain restoran, pakaian dan alas kaki, perumahan dan perlengkapan rumah tangga, serta restoran dan hotel juga tercatat menurun.

“Jadi ini yang mengalami pelemahan (untuk PKRT) secara tahunan maupun kuartalan,” kata Edy

Meski demikian, konsumsi untuk transportasi dan komunikasi mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 6,41%, didorong oleh peningkatan mobilitas penduduk, penjualan bahan bakar, dan jumlah penumpang angkutan rel serta laut.

 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...