Rupiah Menguat Pagi Ini, Berkat Penurunan Suku Bunga Bank Sentral AS The Fed
Nilai tukar rupiah menguat 0,1% menjadi Rp 16.663 per dolar Amerika Serikat pada Senin (15/12) pagi per pukul 09.38 WIB, dari sebelumnya Rp16.646 per dolar AS, menurut data Bloomberg.
Ringgit Malaysia naik 0,16% terhadap dolar AS. Won Korea Selatan meningkat 0,09% dan baht Thailand yang terkerek 0,03%.
Lalu, dolar Singapura menguat 0,04% dan dolar Hong Kong 0,01%. Sedangkan yuan Cina melemah 0,04% terhadap dolar AS.
Dikutip dari laporan Eastspring Investments, rupiah ditutup menguat 0,18% ke level Rp 16.646 per dolar AS pada Jumat (12/12), seiring dengan pelemahan dolar Amerika Serikat di tengah sentimen pelonggaran suku bunga oleh bank sentral AS The Fed.
Bank Sentral AS memangkas suku bunga 25 basis poin atau bps pada Desember, sehingga menjadi 3,5% - 3,75%.
Imbal hasil obligasi Pemerintah AS atau United States Treasury tenor 10 tahun naik tiga basis poin atau bps menjadi 4,18%, seiring pidato pejabat The Fed mengenai seberapa jauh kebijakan moneter perlu dilonggarkan tahun depan.
Gubernur The Fed Cleveland, Beth Hammack, mengatakan dirinya lebih memilih suku bunga tetap sedikit lebih ketat untuk terus menekan inflasi. Sementara Gubernur The Fed Chicago, Austan Goolsbee, menyebutkan ia memproyeksikan lebih banyak penurunan suku bunga pada 2026.
Selain itu, analis menyoroti faktor data Departemen Tenaga Kerja AS tentang klaim tunjangan pengangguran mingguan naik menjadi 236 ribu per 6 Desember . Angka ini lebih tinggi dari konsensus pasar 220 ribu dan lebih tinggi dari pekan sebelumnya 192 ribu.
Dari dalam negeri, pelaku pasar memantau Rapat Dewan Gubernur alias RDG Bank Indonesia yang akan digelar pada 16 dan 17 Desember.
