Tradisi Mendulang Emas di Nagari Sisawah
Masyarakat di Nagari Sisawah, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, punya tradisi turun-temurun. Tradisi itu adalah turun ke Sungai Batang Sumpur Lubuk Tasapik, bukan sekadar untuk mandi, melainkan yang lebih utama yaitu mendulang emas.
Warga Nagari Sisawah ---yang berjarak dua jam perjalanan dari Kota Sijunjung, mulai dari anak-anak hingga orang tua, sering mencari emas di sungai tersebut secara tradisional dengan cra mendulang. Alat dulangnya terbuat dari kayu berbentuk bulat dan biasanya disebut "jae". Selain itu, ada sekop untuk mengeruk pasir atau batok kelapa yang dipotong agar bisa mengambil pasir dari sudut tersempit.
Saban hari, rata-rata mereka mendapatkan dua hingga tiga buncis emas. Buncis merupakan satuan berat untuk butir-butiran kecil yang didapat dari mendulang. Per buncis harganya Rp 43 ribu. Jika mendapatkan 2,5 buncis emas, itu setara dengan satu gram emas murni.
Meskipun kecil, hasil itu cukup untuk kebutuhan sehari-hari para warga yang mayoritas berprofesi sebagai petani. Mereka mendulang secara tradisional agar sungai jernih tersebut tetap terjaga dan bisa menghidupi keluarganya secara turun-temurun.
Foto dan Teks: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Warga mencari emas dengan mendulang di Sungai Batang Sumpur Lubuk Tasapik, Nagari Sisawah, Sumatera Barat.
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Warga mencari emas dengan mendulang di Sungai Batang Sumpur Lubuk Tasapik, Nagari Sisawah, Sumatera Barat.
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Anak-anak pun ikut serta mendulang emas di sungai itu. Anak-anak biasanya mendulang sepulang sekolah sambil bermain atau mandi-mandi.
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Warga mendulang di Sungai Batang Sumpur Lubuk Tasapik, Nagari Sisawah, Sumatera Barat.
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Mereka mencari emas secara tradisional dengan mendulang. Alat dulang yang mereka gunakan terbuat dari kayu berbentuk bulat dan biasanya disebut "jae".
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Meskipun yang dicari hanya seserpih emas dalam bentuk butiran kecil, namun cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari yang sebagian besar juga berprofesi sebagai petani.
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Butiran emas berhasil didapat warga saat mendulang.
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Warga menggunakan "Jae" yaitu peralatan sederhana terbuat dari kayu untuk mendulang emas.
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Mendulang emas sudah menjadi tradisi turun temurun di kawasan itu.
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Aliran Sungai Batang Sumpur Lubuk Tasapik, Nagari Sisawah, Sumatera Barat, menyimpan kekayaan emas.