Kinerja Pemerintah Dinilai Semakin Membaik
Jakarta – Investor meyakini kinerja pemerintah pada triwulan I 2019 semakin membaik dibandingkan triwulan IV 2018. Ini tercermin dari Indeks Kepercayaan Investor terhadap Pemerintah (IKIP) yang mengalami kenaikan signifikan menjadi 172,1 dari 156,2 pada triwulan sebelumnya.
“Angka di atas 100 menggambarkan mayoritas investor di pasar finansial memberikan penilaian yang baik terhadap kinerja pemerintah saat ini. Ini berlaku baik secara keseluruhan maupun pada lima komponen pembentuk IKIP,” ungkap Wahyu Prasetyawan, Panel Ahli Katadata Insight Center (KIC) dalam Press Talk saat memaparkan hasil survei terhadap 255 investor institusi di pasar finansial yang bertajuk “H-6 Pilpres: Kinerja Pemerintah Di Mata Investor” di Jakarta, Kamis, 11 April 2019.
KIC mengukur penilaian investor terhadap kinerja pemerintah melalui 5 komponen yaitu pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja, suasana aman dan tenteram, stabilitas harga barang dan jasa, penyediaan infrastuktur, serta kepastian hukum dan keadilan.
“Semua komponen penyusun IKIP mengalami kenaikan dan berada pada level yang relatif tinggi, khususnya dalam menyediakan infrastruktur,” ujar Wahyu. Menurut dia, parameter ini bisa dilihat dari komponen indeks menyangkut penyediaan dan perawatan infrastuktur yang meningkat menjadi 184,7 dari 173,8.
Selain infrastruktur, kemampuan pemerintah yang lebih baik dalam menciptakan suasana aman dan tenteram juga mendapatkan apresiasi dari investor. Itu tercermin dari peningkatan kompenan indeks mengenai penciptaan suasana aman dan tenteram yang meningkat menjadi 182,7 dari sebelumnya 166,9.
Meski demikian, dalam hal kepastian hukum dan rasa keadilan dinilai investor masih menjadi pekerjaan rumah terbesar bagi pemerintah Indonesia saat ini. Di antara 5 komponen IKIP, investor memberi nilai terendah bagi pemerintah pada faktor tersebut.
Damhuri Nasution, Panel Ahli Katadata Insight Center lainnya menjelaskan bahwa kenaikan kepercayaan investor terhadap kinerja pemerintah tersebut sejalan dengan penilaian positif investor terhadap sejumlah indikator makro ekonomi. Penilaian positif investor tersebut terlihat dari kinerja pemerintah dalam mengendalikan laju inflasi, suku bunga, dan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika.
“Sebanyak 62 persen investor memandang pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin membaik pada triwulan pertama 2019,” ujar Damhuri. Selain itu, laju inflasi dinilai sedang oleh 48 persen investor dan 42 persen investor lain malah menganggap laju inflasi saat ini cukup rendah.
Dari sisi suku bunga, menurut Damhuri, separuh investor sepakat suku bunga Indonesia saat ini berada pada kondisi sedang, tidak terlalu rendah tetapi juga tidak tinggi. Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika saat ini pun sudah sesuai dengan nilai fundamental menurut 45 persen investor. “Angka ini 12 persen lebih besar dibanding kuartal sebelumnya.”
Indeks Kepercayaan Investor kepada Pemerintah (IKIP) merupakan bagian dari Katadata Investor Confidence Index (KICI) yang dikeluarkan Katadata Insight Center setiap triwulan. Pada triwulan ini, survei KICI dan IKIP dilakukan terhadap 255 investor yang mengelola dana lebih dari Rp 700 triliun. Mereka adalah Manajer Investasi, Asuransi dan Dana Pensiun.
Saat ini, kedua indeks menjadi penting untuk menangkap kewaspadaan investor terhadap kondisi dalam negeri menjelang Pemilihan Umum 2019. “Hasil survei ini menunjukkan sekitar 36 persen investor institusi menjadikan politik domestik sebagai faktor risiko investasi yang paling dikhawatirkan. Angka ini 10 persen lebih besar dibandingkan triwulan sebelumnya,” ungkap Damhuri.
Sementara itu, 30 persen investor institusi mengkhawatirkan ekonomi global saat ini. Sedangkan, 13 persen investor institusi lainnya lebih mengkhawatirkan keamanan dalam negeri, serta 9 persen investor memberi perhatian pada faktor ekonomi nasional.
Damhuri menjelaskan survei KICI telah menjaring persepsi investor mengenai kondisi saat ini ketika survei dilakukan (Maret 2019) dan prospek 3 bulan ke depan (April – Juni 2019). Persepsi investor dilihat dari pandangan mereka terhadap kondisi ekonomi domestik dan global, kinerja pasar saham, prospek apresiasi nilai portofolio serta kemungkinan penambahan investasi di pasar modal.
Dari indeks (KICI) ini bisa diketahui apakah investor cenderung pesimistis atau optimistis dalam melihat perkembangan ekonomi dan pasar keuangan. Jika hasil indeks menunjukkan angka 0-99, maka persepsi investor sedang pesimistis. Sedangkan, jika di atas 101 – 200, maka persepsi investor terhadap ekonomi dan pasar keuangan sedang optimistis. Angka indeks 100 dikategorikan netral.
Menurut Damhuri, hasil survei Triwulan I 2019 menunjukkan indeks KICI berada pada level 149,6. Angka ini menandakan bahwa sebagian besar investor institusi optimistis melihat kondisi ekonomi dan pasar keuangan Indonesia pada saat ini (Maret 2018) dan 3 bulan ke depan. “Bahkan, Asuransi lebih optimistis dibandingkan Manajer Investasi dan Dana Pensiun melihat prospek tiga bulan ke depan,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Head of Danareksa Research Institute tersebut.
Tentang Katadata Insight Centre (KIC)
Katadata Insight Center (KIC) adalah unit bisnis dari Katadata dengan spesialisasi riset dan data analisis. Didukung oleh tim yang berpengalaman dalam pembuatan dan penulisan produk- produk riset dan analisis berkualitas dalam beragam bentuk, KIC menyajikan ulasan mendalam untuk membantu stakeholder dalam membuat keputusan bisnis.
Narahubung:
Tika Widyaningtyas
Research and Business Development
Katadata Insight Center
phone: 021-57940835