POD Disetujui, Produksi Gas Tangguh LNG Berpotensi Bertambah 1,3 Tcf
SKK Migas telah menyetujui rencana pengembangan (POD) proyek Tangguh LNG untuk Lapangan Ubadari dan Vorwata Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di Papua Barat. Dalam POD tersebut BP Indonesia memproyeksikan potensi tambahan produksi gas sebesar 1,3 triliun kaki kubik (TCF).
"Pengembangan ini menunjukkan bahwa Tangguh merupakan proyek strategis dalam portofolio BP," kata Executive Vice President for Gas & Low Carbon Energy BP, Dev Sanyal, dalam keterangan tertulis, Senin (30/8).
Pengembangan Lapangan Ubadari merupakan langkah percepatan setelah melalui program appraisal dan akan diproduksi melalui instalasi tanpa awak yang terhubung dengan pipa lepas pantai ke fasilitas LNG Tangguh.
Sementara, pengembangan CCUS Vorwata akan menginjeksikan kembali sekitar 25 juta ton CO2 ke reservoir. Ini dilakukan untuk mengurangi sebagian besar emisi karbon dan memberikan tambahan produksi gas melalui enhanced gas recovery (EGR).
Menurut dia Lapangan Ubadari merupakan wujud nyata dari fokus usaha BP dalam pengembangan gas. Sedangkan proyek Vorwata CCUS-EGR akan menjadi tonggak penting bagi BP untuk dapat berkontribusi terhadap tujuan mengurangi emisi.
Injeksi CO2 ke reservoir Vorwata setidaknya akan mengurangi hingga 90% emisi yang dilepas ke udara, atau hampir setengah dari emisi yang diproduksi Tangguh LNG. Ini akan menjadikan Tangguh sebagai salah satu kilang LNG dengan intensitas gas rumah kaca (GRK) terendah di dunia.
"Pencapaian pada tahap ini, dari hanya sebuah konsep sejak beberapa tahun lalu, sangatlah luar biasa. Sebuah hasil nyata dari kemitraan antara BP dengan para mitranya dan Pemerintah Indonesia,” kata Sanyal.
Simak kinerja produksi LNG Indonesia pada databoks berikut:
Proses pembuatan desain detail (Front-End Engineering and Design/FEED) untuk Lapangan Ubadari dan Vorwata CCUS akan dimulai pada pertengahan 2022. Proyek ini diestimasikan selesai pada 2026 setelah keputusan investasi akhir (FID).
BP Regional President Asia Pacific Nader Zaki mengatakan persetujuan rencana pengembangan lapangan Ubadari dan Vorwata CCUS adalah bentuk kepercayaan terhadap proyek Tangguh LNG dan juga wujud komitmen berkelanjutan BP untuk berinvestasi di Indonesia.
Dia pun bangga menjadi bagian penting dalam pemenuhan kebutuhan produksi gas di Indonesia sekaligus mengurangi emisi secara signifikan.
"Kami berterima kasih kepada Kementerian ESDM, SKK Migas dan Ditjen Migas, serta semua mitra Tangguh, atas dukungan dan kerjasamanya sehingga memungkinkan disetujuinya rencana pengembangan ini," ujarnya.
Saat ini, Tangguh merupakan lapangan penghasil gas terbesar di Indonesia dengan produksi 1,4 miliar kaki kubik (Bcf) setiap harinya melalui dua Train LNG dan akan mencapai 2,1 Bcf setiap harinya setelah Train 3 mulai beroperasi.
Proyek Ekspansi Tangguh, termasuk pembangunan Train 3 telah disebutkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional oleh pemerintah.