Twitter Bantah Tudingan Elon Musk Telah Menipu dalam Proses Akuisisi
Twitter Inc. membantah klaim Elon Musk dalam pengajuan tuntutan ke pengadilan Delaware bahwa ia ditipu untuk menandatangani kesepakatan untuk mengakuisisi perusahaan media sosial itu.
“Menurut Musk, dia ditipu oleh Twitter untuk menandatangani perjanjian merger senilai US$ 44 miliar. Cerita itu tidak masuk akal dan bertentangan dengan fakta,” kata Twitter dalam dokumen pengajuan ke pengadilan yang dikutip Reuters, Jumat (5/8).
Kedua belah pihak akan menjalani proses pengadilan pada 17 Oktober mendatang setelah Musk, orang terkaya di dunia dan CEO Tesla, berusaha untuk membatalkan kesepakatannya untuk mengakuisisi Twitter lantaran banyaknya akun palsu pada media sosial tersebut.
Sementara Twitter berupaya memaksa Musk untuk melanjutkan kesepakatan yang telah terjalin dan menuding Musk telah menyabotase akuisisi karena tidak lagi sesuai dengan kepentingannya.
Dalam klaim balasannya, Musk menuduh Twitter meningkatkan upaya untuk menyembunyikan jumlah pengguna sebenarnya seiring rontoknya pasar.
“Ketika bullish pasar yang panjang akan segera berakhir dan pasang akan segera berlalu, Twitter tahu bahwa memberikan informasi yang diminta pihak Musk akan mengungkapkan kenyataan sebenarnya tentang Twitter,” tulis klaim yang diajukan Elon Musk.
Musk juga mengklaim bahwa kesalahpahaman Twitter jauh lebih dalam daripada sekedar memberikan informasi angka yang salah terkait spam dan akun palsunya.
“Twitter mengklaim memiliki 238 juta pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi, pengguna yang benar-benar melihat iklan kira-kira 65 juta lebih rendah,” kata Musk. Simak databoks berikut: