BTN Bakal Ajukan Lagi Dana PEN Usai Target Kredit Rp 15 T Tercapai

Image title
25 Agustus 2020, 19:20
btn, penempatan dana pemerintah, program pen, penyaluran kredit
KATADATA/
BTN akan meminta tambahan dana pemerintah setelah target penyaluran kredit program PEN sebesar Rp 15 triliun tercapai.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menargetkan akhir Agustus 2020 bisa menyalurkan kredit program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) antara Rp 8-9 triliun. BTN yang mendapatkan dana pemerintah sebesar Rp 5 triliun ditargetkan menyalurkannya dalam bentuk kredit tiga kali lipatnya atau Rp 15 triliun.

Jika target tersebut sudah tercapai, BTN berniat untuk mengajukan kembali dana PEN dari pemerintah. "Kami nanti akan mengajukan kembali dana PEN untuk ekspansi (kredit) berikutnya," kata Direktur Finance, Planning, and Treasury Bank BTN Nixon L.P. Napitupulu dalam paparan publik secara virtual, Selasa (25/8).

Seperti diketahui pemerintah menempatkan dana dengan total Rp 30 triliun kepada bank pelat merah dalam bentuk deposito berbunga rendah. Sejak deposito tersebut ditempatkan di BTN pada 26 Juni 2020, bank yang fokus pada bisnis perumahan ini sudah menyalurkan kredit senilai Rp 5,6 triliun hingga pekan pertama Agustus 2020.

Nixon mengatakan target tiga kali lipat penyaluran kredit dari dana PEN sebesar Rp 15 triliun diperkirakan akan tercapai akhir September. "Atau paling lambat Oktober awal, itu sudah capai (penyaluran kredit) Rp 15 triliun," ujarnya.

Pandemi corona telah memaksa BTN melakukan berbagai penyesuaian, seperti strategi bisnis, proses bisnis, hingga target bisnisnya. Dengan perubahan target, BTN membidik laba bersih pada kisaran Rp 1,1 - 1,2 triliun pada akhir tahun ini.

Laba bersih tersebut, sebenarnya tercatat mampu tumbuh hingga 425% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 209,26 miliar. Namun, pada 2019 laba bersih BTN anjlok hingga 92,5% yoy dari Rp 2,8 triliun pada 2018.

Sedangkan pada semester I tahun ini BTN mencetak laba bersih Rp 768 miliar pada semester I 2020 atau anjlok 41% yoy dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,3 triliun.

Penurunan laba bersih ini karena BTN menyiapkan rasio pencadangan yang cukup besar, dimana semester I 2020, Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) melonjak ke level 107,9% terhadap kredit yang disalurkan. Posisi CKPN tersebut melesat jauh dari 37,87% pada periode yang sama tahun lalu.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...