Walini, Calon Ibu Kota Baru Jabar yang Diincar Pengembang Kakap

Hari Widowati
30 Agustus 2019, 16:11
Ridwan Kamil, usulan pindah ibu kota Jabar, Walini, calon ibu kota baru Jabar,
ANTARA FOTO/AGUNG RAJASA
Pekerja melintas di dekat Tunnel Walini saat pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (14/5/2019). Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Walini menjadi salah satu calon ibu kota baru Provinsi Jabar.

Rencana pemindahan ibu kota Provinsi Jawa Barat (Jabar) terus bergulir. Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyebut tiga daerah yang dikaji untuk menjadi calon ibu kota baru, yakni Tegalluar, Walini, dan Segitiga Rebana.

Usulan ini menuai pro dan kontra. Ketua Dewan Perwakilan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jabar, Ono Surono, menilai pemindahan ibu kota Jabar belum mendesak. Selain itu, Pemprov Jabar dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) harus duduk bersama untuk membahas hal tersebut.

Pendapat berbeda disampaikan oleh Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan. Ia mendukung rencana pemindahan ibu kota Jabar, khususnya ke Walini yang berada di Kabupaten Bandung Barat.

"Sebetulnya wacana ini sudah lama, hanya waktunya belum tahu, menunggu kesiapan pemerintah," kata Hengky, Kamis (29/8). Jika ibu kota Jabar pindah ke Walini, potensi wisata dan ekonomi di daerah tersebut diyakini akan berkembang pesat.

(Baca: Ridwan Kamil Siapkan Tiga Lokasi Calon Ibu Kota Baru Jawa Barat)

Kebun Teh di Sekitar Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Walini lebih dikenal sebagai lokasi perkebunan teh yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII). Hijaunya perkebunan teh menjadi salah satu daya tarik pariwisata di kawasan ini. Produksi teh dengan merek Walini bahkan terkenal hingga ke mancanegara.

Sebagian kawasan perkebunan teh Walini terkena proyek kereta cepat (high speed rail) Jakarta-Bandung. Pengembangan kota baru Walini di lahan milik PTPN VIII mencapai 2.900 hektare. Dari lahan tersebut, sekitar 1.720 hektare merupakan transit oriented development (TOD) alias kawasan terpadu stasiun kereta yang terhubung dengan moda transportasi lainnya hingga hunian.

Pada pengembangan berikutnya, ada kota baru seluas 3 ribu hektare yang bisa ditambah hingga seluas 10 ribu hektare. PTPN VIII menggandeng PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Kereta Api Indonesia, dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dalam proyek kereta cepat dan pengembangan kota baru Walini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...