Dianggap Komplet, Jokowi Pilih Andika Perkasa Jadi KSAD
Presiden Joko Widodo pagi ini melantik Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Andika Perkasa sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Andika, yang juga menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara A.M. Hendropriyono ini, menggantikan Jenderal Mulyono yang bersiap memasuki masa pensiun.
Pelantikan dilangsungkan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/11). Usai pelantikan, Presiden lantas menjawab pertanyaan awak media mengenai keputusannya melantik Andika.
Jokowi beralasan Andika memiliki rekam jejak yang komplet, yakni pernah bertugas di Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres), Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam), Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat, hingga Panglima Komando Cadangan Strategis AD (Pangkostrad). "Saya kira tour of duty-nya sudah komplet," kata Jokowi seperti dikutip dalam keterangan resmi Sekretariat Presiden.
Jokowi juga tidak mempermasalahkan cepatnya karier Andika menanjak hingga membuat alumni Akademi Militer (Akmil) 1987 tersebut menyalip senior-seniornya. Tercatat masih ada Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Letnan Jenderal Doni Monardo yang berasal dari Akmil angkatan 1985, selain itu ada pula Wakil Kepala Staf AD Letjen Tatang Sulaiman yang berasal dari Akmil angkatan 1986. "Hitung-hitungannya pengalaman, rekam jejak, dan pendidikan yang telah dijalani," ujar Jokowi.
(Baca: Dilantik Jadi Wagub NTB, Kakak TGB Ikuti Jejak Adik Dukung Jokowi)
Sementara itu, Andika mengaku tidak tahu menahu akan ditunjuk menjadi KSAD oleh Presiden. Dia juga enggan menanggapi terlalu banyak ketika ditanyakan apakah ada peran Hendropriyono dalam lejitan karirnya. "Monggo mau ngomong apa juga, saya dari dulu begini. Tidak ada yang (perlu) saya komentari lagi, terserah," kata Andika seperti dikutip Tempo.
Namun, dia menyadari perlu merangkul dan berkomunikasi dengan para seniornya di Angkatan Darat. Hal tersebut disebut Andika menjadi salah satu hal yang paling penting. "Karena tanpa dukungan senior tidak mungkin berjalan sesuai arah yang diharapkan," kata dia. Ia juga berjanji akan menjaga netralitas TNI AD dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Andika merupakan alumni Akmil 1987 dan memulai karir keprajuritannya sebagai Komandan Peleton Grup 2/Para Komando Kopassus pada tahun yang sama. Dia menghabiskan karir militernya di kesatuan elit AD sebelum akhirnya menjadi Kepala Seksi Kajian Strategi Hankam di Departemen Pertahanan (sekarang Kementerian Pertahanan).
Karir alumni Harvard ini juga terhitung melesat lantaran hanya dalam lima tahun ia naik pangkat dari bintang satu (Brigadir Jenderal) sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI-AD (Kadispenad) dan menjadi jenderal ketika dilantik sebagai KSAD. Di antara jabatan tersebut, dia sempat menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) ketika Jokowi baru menjabat sebagai Presiden.
Selain itu, berturut-turut dia menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura, Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad), dan Pangkostrad sebelum akhirnya mengangkat sumpah sebagai KSAD.
(Baca: Dilantik Jokowi, Gubernur Kaltim Ikut Arahan Prabowo)