Rugi Bukalapak Kuartal III Menyusut 19%, Punya Kas Jumbo Rp 23,6 T
PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) masih membukukan rugi bersih Rp 1,12 triliun hingga kuartal III-2021. Namun, nilai kerugiannya menyusut 19,17% dibandingkan periode sama tahun lalu yang merugi Rp 1,39 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2021 yang dirilis hari Selasa ini (30/11), Bukalapak mampu meraih pendapatan Rp 1,34 triliun dalam sembilan bulan tahun ini. Pendapatan tersebut tumbuh 42,1% dibanding pendapatan periode sama 2020.
Total pendapatan Bukalapak terdiri dari tiga sektor bisnis. Pertumbuhan pendapatan paling signifikan berasal dari pendapatan mitra sebesar Rp 496,7 miliar atau tumbuh 322,82%.
Bisnis marketplace menyumbang pendapatan Rp 780,41 miliar atau tumbuh 5,18%. Sedangkan pendapatan dari BukaPengadaan Rp 70,56 miliar, malah turun 20,67% dari periode sama 2020.
Meski total pendapatan meningkat, Bukalapak harus menanggung sejumlah beban yang akhirnya membuat perusahaan mencatatkan rugi usaha Rp 1,21 triliun. Tapi, nilainya turun 13,2% secara tahunan dari rugi usaha Rp 1,4 triliun.
Beban terbesar yang ditanggung Bukalapak adalah beban penjualan dan pemasaran senilai Rp 1,31 triliun atau naik 20,62%. Beban lainnya adalah beban umum dan administrasi Rp 1,02 triliun, yang turun 10,06%.
Bukalapak juga harus menanggung beban pokok pendapatan Rp 208,43 miliar, naik 129,1% dari periode sama 2020. Beban operasi lainnya turun 53,61% menjadi Rp 10,96 miliar.
Bukalapak mencatatkan total aset Rp 25,01 triliun per September 2021. Aset tersebut tumbuh 864,87% dibandingkan posisi per Desember 2020.