Covid-19 Berdampak Buruk pada Mental Tenaga Kesehatan, Apa Solusinya?

Yunias Setiawati
Oleh Yunias Setiawati
14 Agustus 2021, 11:00
Yunias Setiawati
Katadata/Ilustrasi: Joshua Siringo-Ringo
Sejumlah tenaga kesehatan merawat pasien positif COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). Berdasarkan data dari pengelola, jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran saat ini cenderung menurun menjadi 1.364 pasien atau 22,7 persen dari total kapasitas 5.994 tempat tidur yang tersedia.

Hingga Juli, lebih dari 1.300 tenaga kesehatan Indonesia telah meninggal karena Covid-19. Mayoritas dari mereka adalah dokter (545), perawat (445), bidan (223), dan lalu lainnya dokter gigi (43), apoteker (42) dan ahli teknologi lab medis (25).

Di tengah ledakan kasus Covid-19 harian yang mencapai angka di atas 40 ribu dalam dua bulan terakhir, rumah sakit makin kewalahan dan para tenaga kesehatan juga mengalami beban kerja dan tekanan yang berat. Makin banyak pasien membutuhkan perawatan, sementara tenaga kesehatan tidak bertambah signifikan.

Pandemi corona tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik, tapi juga kesehatan mental para tenaga kesehatan. Terbatasnya fasilitas untuk tenaga kesehatan di Indonesia mendorong tingginya angka kecemasan.

Riset terbaru kami yang mencakup 227 tenaga kesehatan di Indonesia menunjukkan bahwa 56% (128) responden menderita kecemasan, dengan 33% (75) di antaranya cemas tingkat tinggi, dan 23% cemas level sedang.

Hal ini berbeda dengan penelitian di Singapura yang memiliki fasilitas layanan kesehatan yang lebih baik dan peningkatan kasus virus corona yang lebih terkendali. Di sana, hanya 15,7% tenaga kesehatan yang mengalami kecemasan.

Karena itu, tenaga kesehatan Indonesia perlu menjaga kesehatan mental agar lebih tangguh menghadapi tekanan Covid-19. Tenaga kesehatan Indonesia perlu meningkatkan ketahanan pribadi mereka agar mampu beradaptasi dan mengatasi kesulitan yang dihadapi.

Kasus Covid-19 Kian Melonjak, IGD RSUD Cengkareng Sibuk
Kasus Covid-19 melonjak, IGD RSUD Cengkareng sibuk. (Muhammad Zaenuddin|Katadata)

Dampak kecemasan dan ketahanan pribadi

Tingginya angka kecemasan di kalangan tenaga kesehatan pada penelitian kami juga dipengaruhi pada situasi di Jawa Timur. Per 28 Januari 2021, Jawa Timur adalah provinsi dengan kematian tenaga kesehatan tertinggi di Indonesia, 188 orang. Jumlah ini, per 23 Juli, naik menjadi 426 tenaga kesehatan, dan juga masih tertinggi.

Kecemasan di kalangan tenaga kesehatan bisa berpotensi melahirkan akibat fatal. Kecemasan bisa meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan kerja, malpraktik, dan kecelakaan lalu lintas hingga 63%.

Hal ini akan membahayakan tenaga kesehatan itu sendiri dan berdampak buruk hingga fatal pada pasien. Hal ini semakin besar potensinya terjadi saat pandemi Covid-19.

Ketahanan pribadi dapat mencegah terjadinya gangguan jiwa seperti depresi atau kecemasan. Semakin seseorang memiliki ketahanan pribadi, semakin baik kesehatan mentalnya.

Penelitian kami menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kecemasan yang diderita, semakin rendah ketahanan diri orang tersebut. Kesimpulan yang sama juga didapatkan pada riset di kota-kota besar negara Iran.

Seseorang yang memiliki ketahanan pribadi yang baik, bukan berarti tidak akan mengalami kesulitan hidup sama sekali. Namun, apa pun kesulitan yang dialami, mereka akan lebih mudah mampu untuk bangkit kembali dan memiliki kekuatan untuk menyelesaikan masalahnya.

Orang yang berketahanan pribadi tinggi, memiliki ciri-ciri berikut optimis, mudah beradaptasi, percaya diri, memiliki citra diri yang baik, berempati, dan bertoleransi.

Ketahanan diri bukan kepribadian bawaan, namun merupakan perilaku dan cara berpikir yang dapat dipelajari oleh semua orang, termasuk tenaga kesehatan.

Halaman:
Yunias Setiawati
Yunias Setiawati
Dosen dan Peneliti Fakultas Kedokteran
Artikel ini terbit pertama kali di:

Catatan Redaksi:
Katadata.co.id menerima tulisan opini dari akademisi, pekerja profesional, pengamat, ahli/pakar, tokoh masyarakat, dan pekerja pemerintah. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke [email protected] disertai dengan CV ringkas dan foto diri.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...