Tuan Guru Bajang: Anak Muda Tak Butuh Gimik, Ganjar Tawarkan Gagasan
Mendekati pesta demokrasi lewat pemilu yang berlangsung 14 Februari 2024 mendatang, tiga tim dari masing-masing kubu yang bertarung di pemilihan presiden merapatkan barisan. Berbagai strategi dan langkah disiapkan untuk meraih kemenangan. Tak terkecuali dengan yang dilakukan oleh Tim Pemenangan Nasional atau TPN Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
Dalam bincang khusus dengan Katadata.co.id, Wakil Ketua Umum TPN Ganjar Muhammad Zainul Majdi atau biasa dikenal dengan Tuan Guru Bajang menyampaikan gerak lincah yang dilakukan Ganjar dan tim menjelang pilpres. TGB menilai Ganjar tidak memiliki faktor pemberat di masa lalu. Hal itu menjadi modal untuk bisa masuk dan mendengar aspirasi dari berbagai kelompok.
Selain itu, menurut TGB Ganjar mengerti situasi bahwa anak muda hari ini butuh substansi gagasan ketimbang hanya sekadar gimik. Bagaimana strategi yang disiapkan tim dan bagaimana keyakinan TPN bisa membawa Ganjar menang di pilpres 2024.
Berikut nukilan wawancara tim Katadata dengan Tuan Guru Bajang.
Dari pelaksanaan kampanye yang sudah berjalan apa yang menjadi evaluasi dan catatan dari Tim Pemenangan untuk disampaikan kepada Ganjar sebagai capres?
Pertama ternyata intensitas interaksi sangat tinggi dengan masyarakat. Dan ternyata masyarakat dalam semua strata dan kelompok memiliki harapan. Misal anak muda bicara bagaimana memitigasi perubahan yang sangat cepat.
Kelompok masyarakat adat mengisyaratkan agar pemimpin mampu tidak hanya memahami adat mereka tetapi juga bagaimana nilai adat itu tumbuh dan berkembang di tengah mereka. Value adat itu kan berbeda, dan pemimpin perlu mengerti, mengetahui, mengapresiasi dan memfasilitasi bagaimana mereka hidup. Ternyata di masyarakat itu mereka sangat berharap agar nilai adat itu bisa tetap tumbuh. Oleh karena itu perlu peran pemerintah.
Lalu hal yang sering disampaikan adalah agar pertumbuhan juga diikuti dengan pemerataan di masyarakat. Jangan hanya ekonomi tumbuh tapi ada yang terpinggirkan, apalagi yang terpinggirkan itu adalah masyarakat lokal. Sehingga ini semua disimak dengan baik oleh mas ganjar bagaimana itu bisa diselesaikan. Saya kira itu bersesuaian sehingga ke depan itu semua bisa menikmati dan bisa merasakan.
Apa yang menjadi pembeda antara yang dimiliki Ganjar dibanding dengan capres lain?
Mungkin subjektif tetapi saya melihat tidak punya barrier apapun untuk komunikasi dengan siapapun. Beliau tidak punya ada barrier masa lalu. Rekam jejak Ganjar relatif baik baik saja dan tidak ada hal yang memberatkan sebagai pesan yang menciptakan pemisah untuk bicara dengan kelompok manapun.
Ganjar bisa masuk ke kelompok agama, bisa masuk ke kelompok muda, bisa masuk ke kelompok perempuan, dan itu semua dengan tanpa dibuat buat. Itu yang dimiliki Ganjar. da. Jadi salah satu perbedaan dia dengan capres lain selain rekam jejak di Jawa tengah juga adalah kedekatan dengan masyarakat.
Anda menyebut Ganjar genuine, memiliki orisinalitas, sementara itu tim Ganjar juga berasal dari banyak daerah dan latar belakang. Bagaimana hal ini bisa dijadikan sebagai modal dalam merangkai program sehingga tidak lagi terpusat di Jawa?
Saya pikir kampanye Ganjar - Mahfud yang dimulai dari ujung timur dan barat Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia Sentris itu menjadi paradigma. Jadi kehendak yang nanti muncul dalam langkah konkret adalah kesadaran bahwa pertumbuhan, bahwa kesejahteraan dan kemakmuran itu harus menyentuh sudut paling jauh di negeri ini.
Kami memegang kesadaran bahwa dari Sabang sampai Merauke kita adalah satu bangsa sehingga tidak boleh ada yang dianaktirikan. Tidak boleh ada yang disingkirkan dalam proses pembangunan.
Pemilu kali ini lebih dari 50% adalah pemilih muda. Apakah ini menjadi perhatian khusus?
Ya tentu. Di TPN itu kami ada namanya direktorat tim pemenangan muda yang diharapkan mampu menjangkau para pemilih milenial dan generasi Z. Sekarang bagaimana interaksi kami dengan mereka.
Kami tidak ingin meninabobokkan mereka, kami tidak ingin main gimik semata. Harus ada substansi karena anak muda ini yang akan menavigasi Indonesia ke depan. Kalau dari sekarang mereka dibiasakan berpikir gimik jadi apa kita sebagai bangsa.
Anak muda harus diajak berpikir gagasan sejak dari awal dan ini yang dilakukan Mas Ganjar. Ini membutuhkan energi. Itu jauh lebih melelahkan daripada ketawa bareng tapi itu yang dilakukan Ganjar.
Ganjar mengatakan kritik itu bagian dari literasi dan beliau selalu bilang anak muda itu harus tahu mereka mau apa. Dan itu bukan joke, bukan canda, itu hal yang sungguh-sungguh. Karena itu Mas Ganjar mau menyiapkan waktu bertemu anak muda karena beliau mengamini bahwa anak muda adalah harapan. Jadi lebih substantif materi dan lebih pada kedekatan dan itu yang selalu jadi perhatian Ganjar.
Bagaimana Ganjar dan tim pemenangan melihat dan akan memperlakukan pembangunan infrastruktur yang kini sudah berjalan?
Arahnya kalau saya lihat itu beliau itu objektif. Jadi apa-apa yang perlu dilanjutkan ya dilanjutkan, ada yang dikoreksi, ada yang perlu diubah ada yang perlu dihentikan, ada yang perlu diinisiasi baru dan ada yang perlu diakselerasi. Itu semua dilakukan karena intinya untuk indonesia.
Bangsa ini tidak punya waktu untuk berleha-leha. Hanya 13 tahun bonus demografi sehingga perlu bergerak cepat. Kami objektif melihat tantangan ke depan dan bahwa indonesia butuh bergerak cepat dan konsep yang jelas.
Ganjar sering sampaikan bahwa pondasi pendidikan dan memberikan ruang yang luar biasa kepada anak muda adalah hal penting. Ada juga yang kemudian dia sebut Gaspol yang berkaitan dengan anggaran, sikat KKN dan itulah yang kami lihat sebagai rekam jejak dia.
Bagaimana sikap Ganjar dengan pembangunan IKN di tengah masih ada pro dan kontra saat ini?
Saya pikir bagian dari pemimpin itu adalah menghormati hukum. Dan setiap pemimpin disumpah melaksanakan UU. Dan selama ada UU IKN semua terikat dengan itu.
Bila nanti terpilih sebagai presiden, koalisi pendukung Ganjar di DPR bisa jadi bukan sebagai suara mayoritas. Bagaimana Ganjar akan mensinkronkan situasi dalam penyusunan UU?
Beliau pernah dua kali di DPR dan tidak hanya menjadi anggota tetapi menjadi pimpinan. Dan itu di komisi pemerintahan. Jadi proses-proses politik di DPR yang di dalamnya ada perjumpaan ide dan gagasan. Ada juga tukar menukar informasi sehingga nanti ada konsensus.
Saya kira beliau sudah khatam lah. Jadi saya tidak khawatir. Konfigurasi apapun di DPR saya kira beliau sudah bisa melaksanakan dengan baik.
Persoalan demokrasi saat ini banyak disorot dan indeks demokrasi indonesia tidak bergerak naik signifikan dari tahun ke tahun. Bagaimana nanti persoalan ini akan diatasi?
Komitmen demokrasi itu komitmen sebagai sebuah bangsa dan bukan hanya komitmen sebagai individu. Bangsa Indonesia menempuh jalan demokrasi bukan dengan sekejap mata tetapi melalui perjalanan air mata dan perjalanan darah bahkan pengorbanan reformasi sehingga demokrasi ditegakkan masyarakat dan berjalan.
Maka kewajiban kita adalah bagaimana memastikan reformasi 98 itu harus dikawal. Di dalam amanat demokrasi itu ada anti KKN dan ini bagian yang menurut saya harus dihadapi.
Di sisa masa kampanye bagaimana TPN menyikapi dinamika masyarakat yang rentan politik uang? Dan apa yang akan dilakukan memanfaatkan sisa waktu?
Kami optimistis masyarakat di tengah situasi apapun semakin matang. Proses demokrasi yang dijalani dari pemilu ke pemilu pasti ada pengalaman yang diperoleh masyarakat. Mereka semakin mengerti bagaimana memilih pemimpin. Karena itu tugas kami di TPN adalah menjangkau pemilih, menyampaikan rekam jejak dan visi dan misi.
Dua hal ini menurut saya tidak bisa dipisahkan. Kalau hanya visi misi kan bisa saja diambil dari awang-awang tapi dari rekam jejak itu menjadi basic leader yang bisa meyakinkan pemilih. Menurut kami ya rekam jejak dan visi misi Pak Ganjar dan Pak Mahfud itu sangat cukup. Kesimpulannya menurut kami beliaulah sosok pemimpin yang dibutuhkan oleh Indonesia.