Literasi & Inklusi Keuangan Digital Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Industri digital kini sedang diuji ketangguhannya. Sektor ini dituntut untuk beradaptasi di tengah stagflasi yang berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi. Perusahaan rintisan (startup) pun turut terimbas.
“Di tengah winter season (musim dingin) bagi industri digital, para startup dihadapkan dengan tantangan untuk mempertahankan efisiensi dan terus berinovasi,” tutur Chief of Special Projects Pluang Ronny Hutahayan dalam Gelar Wicara Y20 Indonesia 2022 di Jakarta, Senin (18/7).
Pada acara yang bertajuk Managing Disruption of the Digital Transformation itu, Ronny memaparkan bahwa inklusi keuangan digital dapat mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 2,2 persen. Data ini merujuk pada studi Dana Moneter Internasional (IMF) tahun lalu. Namun, untuk merealisasikan potensi inklusi keuangan digital, perlu kerja sama dari berbagai pihak.
“Pemerintah dan swasta perlu berkolaborasi dalam tiga aspek. Yakni, akses pada infrastruktur, literasi digital dan keuangan, serta perbaikan kualitas institusi,” papar Ronny.
Ia menambahkan, Pluang berkomitmen untuk memperluas akses layanan keuangan dan pengelolaan kekayaan (wealth management) melalui platform digital. Kemitraan dengan Y20 telah membantu Pluang untuk memperluas cakupan program edukasi finansial.
Inisiatif dalam meningkatkan literasi keuangan ini dibuka dengan kerja sama antara Pluang dengan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI). Kerja sama itu menyasar para investor muda dan pemula agar lebih memahami manfaat dan risiko layanan keuangan digital.
Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia Maudy Ayunda menambahkan, literasi digital yang mumpuni memungkinkan generasi muda untuk mengolah informasi dari platform digital secara kritis. Untuk itu, menurut Maudy, setiap bentuk investasi yang memanfaatkan teknologi informasi perlu diimbangi dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menekankan bahwa akses transformasi digital mendorong kemunculan inovasi dan kesempatan ekonomi baru dari penduduk berusia produktif. Inovasi yang hadir dari akses ekonomi digital ini berkontribusi bagi penyediaan lapangan kerja, serta menjadi bagian dari rantai nilai ekonomi nasional maupun global.
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Y20, kesadaran keuangan digital menjadi subtema dari isu prioritas transformasi digital. Diskusi mengenai tema ini diharapkan bisa menjadi referensi untuk merumuskan usulan regulasi tata kelola digital dalam bentuk draf komunike.
Usulan tersebut nantinya akan direkomendasikan kepada para pemimpin negara-negara G20 untuk perumusan kebijakan yang berorientasi pada masa depan generasi muda.