Transformasi Bank BUMN Berhasil, Erick Thohir Angkat Jempol

Di tengah tantangan perekonomian global, ada empat bank BUMN yang menunjukkan kinerja impresif
Image title
Oleh Hadi S
31 Juli 2022, 22:33
Transformasi Bank BUMN Berhasil, Erick Thohir Angkat Jempol
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.
Menteri BUMN Erick Thohir

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat topi dengan capaian yang dihasilkan sejumlah bank plat merah sepanjang semester I pada Tahun 2022.

Bahkan menurut Erick Thohir, di tengah tantangan perekonomian global, ada empat bank BUMN yang menunjukkan kinerja impresif.

Karena itulah, Erick Thohir angkat jempol atas performa ciamik bank-bank pelat merah atau himpunan bank negara (Himbara) sepanjang semester I tahun ini.

Hal itu dapat terlihat dari capaian laba bersih PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI yang menyentuh Rp 24,88 triliun sepanjang semester I 2022 atau tumbuh 98,38% (year on year/yoy).

Lalu ada Bank Mandiri dengan lonjakan laba bersih hingga 61,7% yoy atau sebesar Rp 20,2 triliun pada semester I 2022 dan BTN yang dalam 6 bulan pertama berhasil membukukan laba sebesar Rp 1,06 triliun atau naik 49,19% yoy dari Rp 716,44 miliar.

Menurut Erick Thohir, pertumbuhan kinerja organik berbasis layanan digital yang dilakukan BNI menghasilkan Pre-Provisioning Operating Profit (PPOP) atau pendapatan operasional sebelum pencadangan yang kuat dan tertinggi dalam sejarah kinerja BNI.

"Tentu ini pencapaian yang begitu luar biasa dari bank-bank kebanggaan negeri," katanya dikutip dari Kementerian BUMN pada Minggu (31/7).

Ia berpendapat, melesatnya laba bersih bank-bank BUMN menjadi bukti transformasi yang dijalankan para direksi dan komisaris berkontribusi dalam peningkatan kinerja.

Erick menyebut, transformasi, baik dari proses bisnis hingga digitalisasi, membuat cara kerja bank BUMN menjadi lebih efisien.

Hal ini terlihat dari penurunan biaya operasional, beban dana yang terjaga, dan kualitas kredit yang terus membaik.
Menurut dia, berkat transformasi dan digitalisasi itulah, bank-bank BUMN bisa bekerja lebih efektif dan efisien. "Hasilnya bisa kita saksikan bersama-sama saat ini," kata pria kelahiran Jakarta tersebut.

Erick mengatakan, bahwa capaian Himbara juga berangkat dari komitmen refocusing bisnis dengan memiliki segmentasi yang berbeda.

Terkait hal itu, Erick menaruh BRI sebagai bank rakyat yang fokus dalam pembiayaan untuk UMKM dan masyarakat pedesaan. Sedangkan Bank Mandiri menggarap sektor korporasi dan UMKM yang ada di perkotaan.

Kemudian BTN tetap pada core bussiness di sektor perumahan, BNI menjadi bank internasional dengan segmentasi kepada diaspora, pekerja migran, dan sektor ekspor.

Selain itu, Erick juga meminta Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi rumah bagi pengembangan ekosistem industri halal Indonesia.

Dengan begitu, ia tak ingin lagi mendengar antar bank BUMN rebutan nasabah. "Sudah enggak zamannya lagi, ini waktu kolaborasi, bukan lagi jalan sendiri-sendiri," katanya.

Erick menilai pertumbuhan kinerja tidak hanya berdampak positif bagi bank-bank BUMN, melainkan juga dampaknya yang luas bagi bangsa dan masyarakat. Dengan keuntungan yang meningkat, maka kontribusi bank BUMN untuk negara, baik dalam bentuk pajak, dividen, atau bagi hasil, juga akan meningkat.

Erick berharap tren kinerja positif ini dapat terus terjaga hingga akhir tahun.

Ia lantas menyebut, jika pada tahun buku 2021, negara mendapatkan setoran dividen mencapai Rp 24,56 triliun dari bank-bank BUMN, maka dirinya optimistis dividen untuk 2022 akan jauh lebih besar.

Erick mengatakan, dengan pemasukan ini, pemerintah akan lebih masif lagi dalam menyalurkan ke program-program kerakyatan guna akselerasi pemulihan perekonomian nasional.

Mantan Presiden klub Inter Milan itu sendiri menugaskan Himbara untuk fokus membantu pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan terhadap sektor UMKM. Dibandingkan negara-negara tetangga, ucap Erick, proporsi pembiayaan UMKM yang sebesar 20% masih tertinggal dibandingkan Malaysia dan Thailand yang sudah mencapai 50%.

Menurut dia, Himbara ini tumpuan utama pemerintah dalam menggenjot peningkatan pembiayaan untuk UMKM. Hingga saat ini, kontribusi KUR Himbara terhadap KUR nasional sudah mencapai Rp 260 triliun dari total KUR yang sebesar Rp282 triliun. "Artinya, 92,4% datang dari Himbara, ini yang akan terus kami dorong."

(Tim Riset Katadata)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...