Mitratel Caplok 997 Menara Milik Indosat
PT Telkom Indonesia Tbk melalui anak usaha PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) resmi mengakuisisi sebanyak 997 menara telekomunikasi milik PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison/IOH).
Aksi korporasi ini disepakati melalui penandatanganan perjanjian penjualan bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement) oleh Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dan CEO IOH Vikram Sinha di Jakarta, Sabtu (18/2). Adapun, transaksi akuisisi menara ini diproyeksikan rampung pada kuartal I 2023.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menyampaikan bahwa kolaborasi ini dapat memperkuat dan memantapkan posisi Mitratel sebagai pemilik menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara yang independen dan terpercaya.
“Penambahan menara ini akan mengakselerasi peluang pertumbuhan kolokasi menara Mitratel serta menyokong serangkaian usaha Mitratel untuk pengembangan bisnis menjadi end-to-end Digital Infrastructure Company. Selain itu, akan menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi seluruh operator telekomunikasi,” ujarnya.
Pada 2022, Mitratel mengakuisisi menara telekomunikasi sebanyak 6.088 unit dan 6.012 kilometer fiber optic sebagai upaya memantapkan posisi sebagai konsolidator infrastruktur telekomunikasi (menara dan fiber) utama di Indonesia.
Mitratel juga mendorong tenancy ratio melalui penyediaan konektivitas berkapasitas tinggi dengan penggelaran fiber optic dan layanan satelit, serta penyediaan daya (power-to-tower) yang akan mendukung penuh operator telekomunikasi.
Pihaknya optimistis pendapatan akan tumbuh di atas rata-rata industri melalui akuisisi menara dan peningkatan tenancy ratio. Pada kuartal III 2022, Mitratel mencetak margin EBITDA sebesar 78,5%, naik sebesar 75,7% dari tahun sebelumnya. Margin EBITDA dari segmen penyewaan menara telekomunikasi tercatat sebesar 85,2%.
Akuisisi ini dinilai menjadi kesempatan yang baik untuk mendapatkan ratusan aset menara telekomunikasi dengan spesifikasi dan lokasi strategis dalam rentang waktu yang cukup singkat, di mana hal ini tidak dapat dicapai dengan pengembangan organik.
“Fokus Mitratel adalah meningkatkan fundamental melalui monetisasi aset sehingga membuka peluang pertumbuhan bisnis di masa mendatang,” tutupnya.