Pluang Ajak Pengguna Diversifikasi Antar Aset
Pluang meluncurkan kampanye #BukaPluangmu dalam rangka mendorong semangat inklusi keuangan di tengah ketidakpastian ekonomi. Lewat #BukaPluangmu, pihaknya berupaya memperluas akses ke beragam alternatif pilihan investasi para investor Indonesia.
Disampaikan dalam keterangan resmi, Director of CEO Office Pluang Andreas Agung Hendrawan mengungkap, 2023 disebut sebagai tahun resesi, disebabkan oleh inflasi dan kenaikan suku bunga bank sentral.
Ia menambahkan, survei DBS tentang perilaku masyarakat di tengah ancaman resesi menunjukkan sebanyak 62% responden memilih untuk mengubah pola konsumsi dalam 3-6 bulan untuk beradaptasi menghadapi inflasi berkepanjangan di 2023.
“Kami melihat respon masyarakat Indonesia cukup waspada, terlihat dari perubahan preferensi menabung dan investasi masyarakat. Yang menarik adalah, setengah responden mengambil langkah untuk menabung lebih banyak dan 20% lainnya mulai mencari alternatif investasi yang memberikan imbal lebih tinggi. Dengan investasi sendiri, diharapkan dapat mengalahkan pertumbuhan inflasi di Indonesia di 5,5% dibandingkan tahun lalu,” katanya.
Di tengah ketidakpastian ini, banyak ahli keuangan menyarankan untuk mendiversifikasi aset saham. Di tahun 2022, tidak semua kondisi aset investasi kondusif untuk didiversifikasi.
Sebagai platform multi-aset, Pluang memungkinkan pengguna menavigasikan satu aset investasi ke aset lainnya dan membantu rebalancing portofolio. Keputusan investasi perlu diambil berdasarkan penilaian seberapa resilien aset portofolio investasi tersebut.
Maka itu, diversifikasi tidak hanya perlu dilakukan antaraset, tetapi juga antar pasar. Masyarakat Indonesia bisa mulai mencoba menilik prospek pasar ekuitas dan reksadana Indonesia dan mulai mendiversifikasikan aset ke pasar saham AS yang mulai bounce back.
Beberapa aset yang sempat terpukul karena pandemi mulai kembali meningkat, seperti sektor consumer discretionary di pasar saham AS. Sinyal positif ini tercermin dari tren Indeks Kepercayaan Konsumen negara-negara anggota OECD yang meningkat hingga 97,4 di 2023.
Terkait pertumbuhan ekonomi secara umum, pasar global berekspektasi tingkat konsumsi Tiongkok mampu mengembalikan angka pertumbuhan ke tingkat pra-pandemi, dari mulai sektor ritel, consumer goods sampai pariwisata.
VP of Marketing Pluang Yosua Tanuwiria mengatakan, campaign ini dapat mengisi kembali semangat masyarakat Indonesia dalam menghadapi waktu-waktu sulit di 2023 dengan melihat kesempatan lebih baik ke depannya.
“Pluang percaya semakin banyak alternatif investasi yang dimiliki investor, semakin banyak peluang yang terbuka untuk mencapai tujuan keuangannya. #BukaPluangmu ingin menunjukan banyak pintu kesempatan yang bisa ditelusuri potensinya, dan perjalanan baru menuju tujuan finansial,” ujarnya.