Gerakan Solidaritas Mainkan Peran Penting Dalam Penanganan Pandemi

Salah satu faktor penting pengendalian kasus Covid-19 di Indonesia adalah melakukan upaya preventif dari sisi tracing. Setelah menggunakan rapid test, Indonesia menggunakan tes antigen sebagai skrining awal deteksi Covid-19. Antigen dinilai lebih akurat dibandingkan rapid test. 

Namun, pada masa awal pandemi Covid-19, skrining masih sangat terbatas dan mahal biayanya. Hal ini menimbulkan keprihatinan sejumlah pihak. Untuk membantu pemerintah dalam mengendalikan penyebaran virus Corona ini digagaslah Gerakan Solidaritas Sejuta Tes Antigen untuk Indonesia.

Gerakan ini diprakarsai oleh sejumlah warga dari berbagai latar belakang profesi. Tujuannya, untuk menggalang partisipasi masyarakat dalam meningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan dalam melakukan testing Covid-19 di Indonesia.

Salah satu penggagas gerakan ini, Natalia Soebagjo berharap ada banyak masyarakat yang secara proaktif menyumbang. Semakin banyak alat antigen yang tersedia, maka harga bisa ditekan lantaran alat tes tersedia sebanyak-banyaknya.

Maklum saja, pada saat itu alat tes antigen dijual dengan harga yang tinggi. Sehingga, tak semua lapisan masyarakat dapat mengaksesnya. 

Aksi solidaritas yang digagas bersama ini, patut mendapatkan apresiasi. Sebab, gerakan ini sangat penting dan menjadi salah satu strategi dalam mengendalikan penyebaran Covid-19. 

Selain melakukan aksi dari sisi skrining, Gerakan Solidaritas Sejuta Tes Antigen untuk Indonesia juga sempat membuka layanan peminjaman tabung oksigen gratis dari Utan Kayu, Jakarta Timur bagi pasien Covid-19 di Jabodetabek. Hal ini dilakukan saat varian delta merebak di tanah air.  

Peminat tabung oksigen kala itu sangat tinggi. Namun, stok tabung oksigen di tempat penyediaan tidak mampu memenuhi seluruh kapasitas permintaan. Untuk itu, harus memfilter lagi mana orang yang betul-betul membutuhkan oksigen untuk diselamatkan. Pada hari pertama gerakan ini berjalan, ada 700 orang yang mendaftarkan diri lewat Google form.