Penjualan Inaplas Membaik, Asosiasi Minta Pemerintah Pertahankan HGBT
Industri Olefin, Aromatik dan Plastik (Inaplas) Indonesia berhasil pulih pasca pandemi Covid-19. Hal ini ditandai dengan naiknya utilisasi produksi dari 90 persen pada 2020 menjadi 100 persen di awal tahun 2023.
Dari produksi tersebut, penjualan ke pasar domestik mencapai 68 persen. Tren penjualan ekspor juga mengalami kenaikan 40 persen dibanding di awal tahun 2020.
Ketua Umum Asosiasi Inaplas, Suhat Miyarso mengatakan, naiknya penjualan dan kinerja tersebut juga seiring naiknya penyerapan gas bumi dari PGN dan supplier lainnya sebesar rata-rata 123 persen hingga akhir tahun 2022 dari alokasi volume 485 ribu BBTUD.
"Membaiknya kinerja dan penjualan industri anggota Asosiasi Inaplas tidak lepas dari peran kebijakan pemerintah yang menetapkan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) US$6/MMBTU, yang dapat memperkuat industri dalam negeri," terangnya, dalam keterangan tertulis, Senin (17/4).
Kondisi itu juga membuat industri dapat pulih pasca pandemi Covid-19. Adapun, kebijakan tersebut secara tidak langsung memberikan kesempatan bagi industri anggota Asosiasi Inaplas untuk memberi manfaat bagi negara.
Hal ini tergambar dari penerimaan pajak dari asosiasi Inaplas yakni sebesar Rp 1,69 triliun pada 2022. Selain itu, asosiasi Inaplas juga membagikan dividen kepada negara sebesar Rp 1,3 triliun di tahun yang sama.
"Industri melakukan penyerapan tenaga kerja langsung untuk keberlangsungan industri sebesar 18 ribu orang dan tenaga kerja tidak langsung sebesar 5.771 orang," terangnya.