Erick Thohir: Keseimbangan Wisata & Spiritual Candi Borobudur Terjaga
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan pihaknya akan terus menjaga keseimbangan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, baik dari aspek wisata maupun nilai spiritualnya.
Erick memastikan aset-aset yang dikelola BUMN bisa bermanfaat. Candi Borobudur, termasuk aset BUMN yang perlu dijaga keseimbangannya sebagai destinasi spiritual.
"Kami, BUMN terus memastikan aset-aset yang dikelola BUMN bermanfaat termasuk Borobudur ini, kita ingin jaga keseimbangan sebagai wisata, tapi yang paling penting spiritualnya," kata Erick, dalam keterangan tertulis, Selasa (6/6).
Erick menyebut Candi Borobudur adalah aset tak ternilai, sehingga BUMN ingin menjaganya tidak hanya sekadar jadi tempat wisata, tetapi juga punya nilai spiritual, pendidikan, dan sejarah.
Ia mencontohkan Bali, yang saat ini menjadi destinasi favorit dunia karena selain indah juga memiliki nilai spiritual yang tinggi.
"Keseimbangan ini yang harus kita jaga, jangan sampai juga Borobudur yang luar biasa ini hanya sekadar jadi tempat wisata, tapi kehilangan spiritualnya," kata dia.
Erick juga mengakui momentum melepas lampion dalam perayaan Waisak merupakan pengalaman baru baginya.
Ia berharap budaya toleransi yang ditunjukkan dalam perayaan Waisak perlu terus dipupuk untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.
"Hari ini saya sebagai umat Muslim tapi saya hadir untuk bersama-sama umat Buddha yang Waisak, ini sungguh luar biasa pengalaman baru bagaimana lampion ribuan diterbangkan, inilah kita jangan jadi negara maju, tapi kadang tidak punya budaya," ujarnya.
Erick meminta masyarakat untuk terus menjaga Indonesia dengan segala perbedaan, terlebih dengan semangat Hari Lahir Pancasila yang baru saja dirayakan.
"Segala perbedaan justru menjadi kekayaan sebagai bangsa," kata Erick.
Pelepasan lampion merupakan salah satu acara yang ditunggu-tunggu dalam rangkaian perayaan Waisak. Sebanyak 2.567 lampion diterbangkan dari pelataran Candi Borobudur, Minggu malam, disaksikan ribuan warga sekitar.
Adapun, pelepasan lampion juga tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Buddha yang merayakan tetapi terbuka untuk umum, namun beberapa di antaranya juga adalah wisatawan asing.