Kenapa Bisa Masuk Angin? 

Sebagian besar orang pasti sering mengalami yang namanya masuk angin. Lantas, mengapa para dokter menyebut “penyakit” ini sebagai mitos?

Masuk angin sendiri sering didefinisikan sebagai rasa “tidak enak badan” akibat banyaknya angin yang masuk ke dalam tubuh. 

Bisa jadi karena adanya aktifitas seseorang yang berkontak langsung dengan udara atau angin seperti terlalu lama di ruang ber-AC, berkendara dengan motor di malam hari, serta hujan-hujanan.

Gejalanya memang menyerupai kombinasi antara penyakit flu dan dispepsia fungsional atau maag. Penyebanya pun beragam, bisa karena virus yang menyebabkan flu biasa atau kebiasaan mengonsumsi makanan yang berminyak, pedas, dan berlemak. Namun, pada kenyataanya istilah masuk angin tidak terdapat pada literatur kedokteran.

Ada beberapa tanda atau gejala masuk angin yang cukup umum terjadi pada penderitanya. Berikut beberapa gejala masuk angin : 

• Pusing atau sakit kepala
• Perut kembung
• Demam
• Mual dan muntah
• Lemas
• Diare
• Cenderung sering buang gas, seperti bersendawa atau kentut

Walaupun dapat sembuh sendiri, masuk angin bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi masuk angin dan mempercepat pemulihannya : 

• Beristirahat yang cukup.
• Minum air hangat. Air hangat bisa dicampur dengan bahan-bahan herbal lainnya seperti Jahe untuk lebih menghangatkan tubuh.
• Memperbanyak minum air putih, terutama saat dalam kondisi muntah atau diare, untuk mencegah dehidrasi.
• Minum obat penurun panas. Demam dan nyeri otot merupakan gejala awal dari masuk angin, hal ini dapat diredakan dengan minum obat penurun panas seperti Paracetamol.
• Tidak merokok dan hindari minuman yang berkafein.

Apabila gejala masuk angin tidak kunjung reda, bagi penderita diwajibkan segera berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut. Dengan begitu, penanganan masuk angin tersebut jadi lebih efektif. 

Simak juga obrolan beberapa warga yang penasaran mengenai masuk angin dalam program terbaru Katadata, Wakamse. Simak lengkapnya di sini.