InJourney Transformasi Bandara Soetta & Ngurah Rai, Siap Hadapi Libur Nataru
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney melalui anak usahanya PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports memastikan kesiapan seluruh bandara di bawah pengelolaannya dalam menyambut libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
InJourney memastikan seluruh SDM dan infrastruktur di bandara dapat mendukung kelancaran aktivitas masyarakat yang hendak merayakan libur Nataru tahun ini.
Jumlah trafik penumpang InJourney Airports selama periode Nataru di 37 bandara diproyeksikan meningkat sebesar 6 persen dibandingkan tahun lalu. Bandara tersibuk ada di Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Untuk menyambut Nataru ini, InJourney sebagai Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata melakukan transformasi di sektor kebandarudaraan karena bandara merupakan wajah bangsa atau gateway of the nation.
“Bandara sebagai wajah bangsa merupakan tempat yang didatangi untuk pertama dan terakhir oleh wisatawan, dimana terdapat 150 juta penumpang per tahun melalui bandara yang kami kelola. Untuk itu transformasi ini sangat diperlukan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan optimal ke depannya kepada masyarakat Indonesia,” ujar Direktur Utama InJourney Maya Watono, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (21/12).
Maya menjelaskan bahwa program transformasi dilakukan secara fundamental yang meliputi aspek premises, process, dan people. Sebagai pilot project, transformasi ini dimulai dari dua bandara besar yaitu Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Diperkirakan di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang terjadi kenaikan jumlah penumpang mencapai 3,05 juta atau naik sekitar 7 persen dari sebelumnya 2,85 juta penumpang. Sedangkan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan 1,39 juta penumpang atau naik sekitar 7 persen dari sebelumnya 1,27 juta penumpang.
Pada aspek premises dilakukan dengan peningkatan kualitas infrastruktur bandara yang berfokus pada customer experience seperti beautifikasi terminal, implementasi CT & ATRS XRAY untuk peningkatan kecepatan pelayanan, optimalisasi suhu udara.
Pada aspek process dilakukan dengan peningkatan operasional bandara berbasis ekosistem dengan data driven decision making. Pada aspek people dilakukan dengan value, attitude, mindset serta kompetensi berbasis customer centric berstandar global.
Salah satu program dari transformasi adalah beautifikasi atau peningkatan estetika terminal penumpang baik di area interior maupun eksterior, termasuk penataan ulang area taman dan area hijau yang mengusung konsep nuansa kebudayaan Indonesia dipadukan dengan teknologi.
Sejalan dengan beautifikasi ini, penumpang pesawat dan pengunjung sudah dapat melihat dan merasakan perubahan estetika cukup signifikan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Area check in Terminal 3 kini dilengkapi ornamen beragam tanaman dan tumbuhan hijau didukung pencahayaan terbaik. Ornamen ini dapat dilihat di sepanjang facade tenant komersial dan island konter check in.
Guna melengkapi beautifikasi, area check in Terminal 3 didukung implementasi teknologi melalui fasilitas self baggage drop yang memungkinkan penumpang pesawat secara mandiri dan cepat bisa memproses koper, tas atau barang bawaan tercatat guna dimasukkan ke dalam bagasi pesawat.
Pintu masuk untuk keberangkatan penerbangan domestik dan internasional kini juga dilengkapi lanskap taman sehingga memberikan kesan nyaman dan teduh di dalam Terminal 3. Kemudian, dinding di area pengambilan bagasi dilengkapi taman vertikal. Sementara, lokasi conveyor belt dilengkapi tanaman-tanaman hijau guna membuat kesan adanya hutan mini.
Di baggage claim area kedatangan internasional juga ada satu yang menjadi pusat perhatian penumpang pesawat, yakni LED berukuran besar yang menampilkan video alam dan budaya Indonesia. Adapun di area luar Terminal 3, dilakukan penataan ulang taman dan area hijau.
“Diharapkan dengan adanya transformasi ini kami dapat mengoptimalkan pelayanan masyarakat pada peak season. Tentunya, inisiatif ini dapat terlaksana dengan baik berkat sinergi dan dukungan dari berbagai pihak diantaranya Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, serta seluruh pihak pendukung,” tambah Maya.
Kesiapan Nataru
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi juga menjelaskan kesiapannya dalam menghadapi kenaikan pergerakan penumpang dan pesawat pada Nataru tahun ini.
Di antaranya dengan pendirian posko di 37 bandara di bawah InJourney Airport, dengan pengaturan operating hour aktivasi operasional dilakukan selama 19 hari mulai 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Seluruh bandara juga akan standby selama 24 jam selama periode posko
InJourney Airports mengerahkan hampir 16 ribu personel, tepatnya 15.939 personel untuk memastikan kelancaran aktivitas perjalanan penumpang selama periode nataru. Selain petugas operasional yang memang bertugas eksisting, InJourney Airport juga menempatkan pada beberapa touch point, antara lain 10.936 petugas operasional, customer service sebanyak 336 personel, facility care 3.877 personel, dan trolley man 724 personel, dan maintenance 879 personel.
Upaya penambahan di beberapa touch points tersebut diharapkan pada peak season seluruh penumpang dapat terlayani dengan baik.
InJourney Airports juga memiliki infrastruktur teknologi dan prosedur untuk memastikan manajemen bandara (Airports Management) yang andal di periode sibuk Nataru, yakni Airport Operation Control Center (AOCC) sebagai wadah kolaborasi terpusat seluruh stakeholder.
Kemudian ada Terminal Operation Center (TOC) sebagai pusat informasi dan komando di area terminal bandara, dan sistem manajemen bandara berbasis trafik atau Management Operation based on Traffic (MOT).
Menteri BUMN Erick Thohir, juga mengapresiasi kolaborasi antara Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam memastikan kelancaran operasional transportasi selama Nataru.
"Alhamdulillah selama dua bulan bekerja sama dengan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, hasilnya maksimal. Terima kasih Pak Menhub atas dukungannya," kata Erick.
Erick juga menyampaikan apresiasi kepada InJourney dan InJourney Airports atas upaya perbaikan fasilitas bandara. "Saya sudah menyaksikan perbaikan maksimal di Bandara I Gusti Ngurah dan juga upaya perbaikan yang sedang dilakukan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta," kata Erick.