Sektor Swasta Perkuat Reformasi Kebijakan di Asia Tenggara
Sebagai salah satu pilar pertumbuhan ekonomi, sektor swasta aktif membantu pemerintah mendorong reformasi kebijakan. Di kawasan Asia Tenggara, sektor swasta berperan signifikan memperkuat reformasi.
Hal ini diperkuat Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) yang menjadi pusat keterhubungan ekonomi global.
Saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN Business & Investment Summit (KTT ABIS) 2023 di Hotel Sultan Jakarta pada Minggu (3/9), Ketua Dewan Penasihat Bisnis ASEAN atau ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid menyoroti peran sektor swasta dalam mendorong diskursus global dan regional.
Terutama, mengenai tema-tema seputar transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, kesehatan, ketahanan pangan, serta perdagangan dan investasi.
Di bawah keketuaan Indonesia, ASEAN tampil sebagai salah satu organisasi yang mampu bertahan dan sukses menciptakan pendekatan yang berpusat pada pembangunan ekonomi dan keamanan regional. Hal itu diwujudkan melalui konsep “sentralitas ASEAN”.
Pada acara yang mempertemukan lebih dari 2.000 peserta dari 50 negara itu, Arsjad menerangkan bahwa ASEAN berkomitmen mendorong integrasi regional, menjaga stabilitas, dan mencapai kemajuan ekonomi dan teknologi.
“Dipicu oleh stabilitas politik, integrasi regional, dan masyarakat kelas menengah yang berkembang pesat, ASEAN menawarkan peluang bisnis yang sangat besar dengan investasi yang relatif stabil dan tenaga kerja muda yang besar,” kata Arsjad dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (4/9).
Menurutnya, ketika tatanan dunia terus berubah dengan cepat di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, konsep “sentralitas ASEAN” telah membantu mendorong pertumbuhan ekonomi yang dinamis di kawasan regional.
KTT ABIS 2023 menekankan pentingnya kebijakan yang merangsang pertumbuhan bisnis dan investasi di Asia Tenggara. Keberagaman pemikiran para pemimpin pemerintahan dan bisnis dieksplorasi untuk menyoroti isu-isu utama yang berdampak pada pertumbuhan ASEAN di tengah tatanan global.