Bangun Konektivitas ASEAN Indo-Pasifik, Telkom Perluas Bisnis Digital

Gandeng mitra global dalam pembangunan Hyperscale Data Center di Batam, Telkom secara agresif menciptakan kolaborasi yang inklusif di kawasan Asia dan sekitarnya.
Umar Qadafi
Oleh Umar Qadafi - Tim Publikasi Katadata
11 September 2023, 18:24
Direktur Digital Business Telkom, Muhamad Fajrin Rasyid (kedua dari kiri) bersama para panelis dalam diskusi Connecting the Connectivity Plans in Asia and Beyond pada Forum AIPF di Jakarta, Rabu (6/9).
Dok. Telkom
Direktur Digital Business Telkom, Muhamad Fajrin Rasyid (kedua dari kiri) bersama para panelis dalam diskusi Connecting the Connectivity Plans in Asia and Beyond pada Forum AIPF di Jakarta, Rabu (6/9).

Kegiatan ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) telah terlaksana dengan sukses dan semarak selama dua hari di Jakarta pada 5-6 September 2023. Dalam agenda tersebut, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menampilkan fokus investasinya di tiga area utama, yakni konektivitas, platform, dan layanan digital. 

Merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi ke-43 ASEAN, AIPF sendiri fokus dalam mempromosikan kolaborasi dan kerja sama inklusif antara negara-negara ASEAN Indo-Pasifik untuk menyediakan akses digital yang lebih luas dan merata. 

Sebagai perusahaan telekomunikasi digital terkemuka dengan konektivitas yang mencakup lebih dari 98% populasi Indonesia, Telkom juga menggunakan momentum AIPF untuk mendukung rencana perluasan konektivitas.

Sementara itu, Indonesia merupakan salah satu pasar data center dengan potensi permintaan paling besar di ASEAN. Menyadari hal itu dan juga situasi pasar saat ini yang relatif masih under-supply, Telkom terus memperkuat kapabilitasnya di platform digital tersebut. 

Di sisi lain, Telkom membangun Hyperscale Data Center di Batam sebagai bagian dari roadmap plan digitalisasi dan mengoptimalkan kemitraan strategis antar pemain global dan regional di kawasan ASEAN. 

Hyperscale Data Center di Batam akan dibangun di atas lahan seluas 5 hektare dengan kapasitas IT Load hingga 51 megawatt. Proyek tersebut merupakan kerja sama dengan Singtel yang memiliki nilai investasi sebesar 581 juta dolar AS. 

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II, Rosan Roeslani, mengatakan, melihat contoh di negara-negara ASEAN, pertumbuhan dan revolusi keuangan digital terbukti telah meningkatkan perekonomian negara dan inklusivitas ekonomi. 

“Inklusi keuangan bukan hanya tujuan ekonomi tetapi juga tujuan sosial. Kami berharap diskusi dalam forum AIPF akan menghasilkan solusi atas tantangan inklusivitas keuangan yang kita hadapi di kawasan untuk menjaga stabilitas dan kemakmuran di kawasan ASEAN,” ujar Rosan.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, Direktur Digital Business Telkom, Muhamad Fajrin Rasyid juga mengatakan bahwa ASEAN menghadapi tantangan yang berbeda dalam kondisi geografis dan demografi, serta talent readiness, teknologi dan infrastruktur. 

Namun, pasar ASEAN memiliki banyak sekali potensi dengan melihat adopsi digital dan ekonomi digital yang terus tumbuh secara signifikan. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...