Fasilitasi Pemilik Usaha, UOB Rilis UOB Business Outlook Study 2023

Menurut UOB Business Outlook Study 2023, digitalisasi, adopsi keberlanjutan, dan ekspansi ke luar negeri terus menjadi faktor pertumbuhan yang utama bagi dunia usaha di Indonesia.
Umar Qadafi
Oleh Umar Qadafi - Tim Publikasi Katadata
16 September 2023, 09:12
Perilisan UOB Business Outlook Study 2023 oleh UOB Indonesia di Jakarta, Kamis (14/9).
Dok. UOB Indonesia
Perilisan UOB Business Outlook Study 2023 oleh UOB Indonesia di Jakarta, Kamis (14/9).

Namun, kajian ini menunjukkan bahwa hanya 47 persen perusahaan yang telah menerapkan praktik keberlanjutan dalam bisnisnya. 

Meningkatnya minat terhadap keberlanjutan didorong oleh bagaimana hal tersebut dapat membantu perusahaan menarik investor, meningkatkan reputasi, serta meningkatkan kolaborasi dengan perusahaan berskala besar. 

Guna mempercepat penerapan keberlanjutan, dunia usaha mencari lebih banyak opsi dalam pembiayaan berkelanjutan untuk mendukung rencana keberlanjutannya. 

Dengan pesatnya adopsi teknologi digital, dunia usaha perlu sigap dalam menetapkan prioritas utama untuk mendorong pertumbuhan bisnis. 

Adopsi digital untuk dunia usaha telah menghasilkan kinerja yang lebih baik, produktivitas yang lebih tinggi, serta peningkatan jangkauan nasabah. 

Namun, digitalisasi membawa tantangan yang perlu diatasi, termasuk kekhawatiran terhadap masalah keamanan siber dan peningkatan risiko pelanggaran data. 

Dunia usaha di Indonesia menunjukkan minat yang kuat untuk melakukan ekspansi ke luar negeri, khususnya di kalangan perusahaan Real Estate/Perhotelan dan Barang Konsumsi.

Hampir tujuh dari sepuluh bisnis termotivasi untuk melakukan ekspansi luar negeri untuk mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi. 

Sementara itu, lebih dari delapan dari sepuluh bisnis di Indonesia berkeinginan untuk melakukan ekspansi luar negeri dalam tiga tahun ke depan. 

Asia Tenggara—khususnya Singapura, Malaysia, dan Thailand—merupakan tujuan pasar utama bagi dunia usaha, diikuti Asia Utara. 

Namun, satu dari dua pelaku usaha menyatakan menemukan kesulitan dalam menemukan mitra yang tepat untuk diajak bekerja sama dan tidak memadainya dukungan keuangan atau pendanaan, khususnya usaha yang bergerak di sektor Wholesale Trade dan Jasa Bisnis. 

Harapman Kasan, Wholesale Banking Director UOB Indonesia mengatakan, sebagai salah satu kekuatan ekonomi di Asia Tenggara, Indonesia menawarkan banyak peluang ekonomi bagi pertumbuhan bisnis. 

Melalui UOB Business Outlook Study, sambung Harapman, yang bertujuan mengumpulkan insight dari dunia usaha di Indonesia dan kawasan, UOB berkomitmen membantu dunia usaha menavigasi lanskap yang dinamis di kawasan ASEAN untuk mencapai potensi yang penuh. 

“Dengan memanfaatkan pengetahuan industri dan keahlian pasar di Indonesia, kami berada di posisi yang baik untuk melayani kebutuhan bisnis antar negara, serta menawarkan pembiayaan ramah lingkungan dan solusi keuangan khusus lainnya,” ujar Harapman. 

Kajian Outlook Bisnis UOB ini dilaksanakan setiap tahun di Singapura sejak tahun 2020. Untuk pertama kalinya, survei ini diperluas ke tujuh pasar utama di Asia. Survei ini melibatkan lebih dari 4.000 UKM dan perusahaan berskala besar dari Desember 2022 hingga Januari 2023.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...