BRI Grow & Green Dukung Penanaman Tanaman Produktif di Lahan Kritis

BRI Menanam Grow & Green fokus memberdayakan dua Kelompok Tani Hutan (KTH), yaitu KTH Wana Asri dan KTH Giri Lestari di Pulau Bali.
Dini Hariyanti
Oleh Dini Hariyanti - Tim Publikasi Katadata
19 Januari 2024, 21:12
BRI Menanam Grow & Green fokus memberdayakan dua Kelompok Tani Hutan (KTH), yaitu KTH Wana Asri dan KTH Giri Lestari di Pulau Bali.
BRI
Button AI Summarize

Kegiatan penanaman pohon di lahan kritis tak hanya membantu mengurangi dampak buruk dari lahan kritis tetapi juga bentuk upaya nyata menjaga lingkungan. Aktivitas ini juga turut memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Upaya nyata mendorong kelestarian lingkungan juga dilakukan BRI melalui aktivitas corporate social responsibility (CSR) BRI Peduli, yaitu BRI Menanam Grow & Green. Program ini berkolaborasi dengan Yayasan Bakau Manfaat Universal fokus memberdayakan dua Kelompok Tani Hutan (KTH), yaitu KTH Wana Asri dan KTH Giri Lestari di Desa Belatungan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Bali.

Pemberdayaan dilakukan melalui kegiatan penanaman 6.800 bibit pohon produktif yang terdiri dari 5.100 bibit pohon durian dan 1.700 bibit pohon alpukat pada 20 Desember 2023 di wilayah tersebut.

Ketua KTH Wana Asri I Made Sudarma menjelaskan bahwa kelompok tani tersebut dibentuk pada 2021 dengan jumlah anggota sebanyak 223 orang. Mereka berasal dari enam banjar di desa tersebut.

Kelompok tani tersebut dibentuk untuk memanfaatkan wilayah kelola lahan yang sesuai dengan potensinya. Beragam aktivitas kelompok pun dilakukan dalam rangka rehabilitasi lahan.

Sebelumnya, masyarakat di wilayah tersebut menanam tanaman produksi seperti kakao dan pisang yang dianggap merusak lingkungan karena pengelolaannya yang cukup kompleks. Pada akhirnya, KTH Wana Asri diberikan pembinaan dan beralih ke penanaman tanaman pohon di luas area sekitar 270 hektar.

"Dulunya para petani bekerja merambah hutan dan karena aktivitas yang dilakukan merusak hutan, maka kami kumpulkan dan kami bina dalam wadah kelompok tani," ujar Made melalui keterangan pers, Jumat (19/1).

Sementara itu, Ketua KTH Giri Lestari I Nyoman Agus Kartikayasa mengatakan, kelompok tani tersebut berdiri sejak 2016 dan mengelola area hutan seluas 240 hektar. Adanya pembentukan kelompok tani mampu meningkatkan kesejahteraan dan keseimbangan masyarakat di sekitar area hutan.

"Bibit yang kami terima itu akan ditanam dalam waktu 3 hingga 5 tahun. Kami juga akan mendapat pembinaan dari BRI mengenai proses penanaman dan pengolahannya untuk menunjang ekonomi masyarakat," ujarnya.

Adapun, kegiatan penanaman pohon di lahan kritis merupakan bentuk nyata upaya BRI dalam mendorong pemulihan dan pelestarian ekosistem berkelanjutan. Perusahaan memfasilitasi penyusunan desain program, penyediaan bibit, penanaman, pemeliharaan dan pendataan kondisi perkembangan tanaman selama tiga tahun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...