BRI Menanam Grow & Green Salurkan Bantuan Tanaman Produktif

Bantuan tanaman produktif yang disalurkan BRI diharapkan mampu membangkitkan harapan petani atas lahan kritis.
Dini Hariyanti
Oleh Dini Hariyanti - Tim Publikasi Katadata
23 Januari 2024, 11:39
Bantuan tanaman produktif yang disalurkan BRI diharapkan mampu membangkitkan harapan petani atas lahan kritis.
BRI
Button AI Summarize

BRI kembali berinisiatif untuk berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan melalui corporate social responsibility (CSR) BRI Peduli, yaitu BRI Menanam Grow & Green.

Program tersebut berkolaborasi dengan Yayasan Bakau Manfaat Universal. Dua pihak bekerja sama untuk melakukan penanaman tanaman produktif.

Langkah BRI ini sejalan dengan konsentrasi perseroan terhadap kondisi lingkungan saat ini. Pasalnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat, lahan kritis kini mencapai sekitar 14 juta hektar. Letaknya tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Program BRI Menanam Grow & Green melibatkan enam Kelompok Tani (KT) dan Kelompok Tani Hutan (KTH), yaitu KTH Harapan Jaya, KTH Mappagangkae, KT Bina Lestari, KT Sarre Indah, KT Bura Soppeng, dan KT Pa'bentengan. Mereka tersebar di Provinsi Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan. Sebanyak 15 ribu bibit tanaman produktif disalurkan berupa tanaman durian, tanaman kopi dan tanaman pala.

Selain mampu melestarikan kembali lahan rusak dan tak terpakai, program tersebut juga dinilai dapat meningkatkan taraf kesejahteraan para petani maupun masyarakat di sekitar dengan memanfaatkan potensi yang ada.

Abdullah sebagai Ketua KTH Harapan Jaya menjelaskan, kelompok taninya didirikan pada 2021 dan terletak di Desa Kaseralau, Kecamatan Batulappa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Sampai saat ini, KTH Harapan Jaya memiliki jumlah anggota sekitar 30 orang.

Program BRI Menanam Green & Grow ini sangat membantu KTH Harapan Jaya di dalam berbagai aspek, mulai dari biaya penanaman dan pemeliharaan hingga pemberian 2.500 bibit kopi.

Sebelumnya, lahan yang dimiliki kelompok tani ini dimanfaatkan untuk menanam jagung saja. Mengingat potensi kerusakan yang disebabkan karena proses penanaman jagung yang rumit, kemudian KTH Harapan Jaya memutuskan melakukan upaya pemulihan lahan rusak dan beralih secara perlahan ke tanaman kopi yang lebih produktif.

“Saya bersyukur dan berterima kasih kepada pihak BRI karena telah membantu kelompok kami dalam penyediaan dana dan bantuan lainnya seperti bibit kopi,” tutur Abdullah melalui keterangan pers, Selasa (23/1).

Diapun mengakui, sejak awal memang memiliki ketertarikan yang besar terhadap kopi. Sebab, ragam potensi yang dimiliki tanaman ini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...